Mohon tunggu...
Helga Evlin Zendrato
Helga Evlin Zendrato Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pecinta Tinta

Berlarilah yang kuat, setidaknya tetap berjalan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berkecimpung dalam Organisasi

4 Juli 2021   07:00 Diperbarui: 4 Juli 2021   07:02 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Berbagi kisah hidup dalam sebuah organisasi bukanlah sebuah keharusan. Anda tidak harus menceritakan latar belakang keluarga, kehidupan lingkungan sosial, perjuangan masuk organisasi, atau lika-liku yang membuat Anda tertawa saat harus mengingatnya. 

Tapi, berbagi kisah hidup akan mengalir di waktu-waktu yang justru tidak ada paksaan, tidak ada keharusan, tetapi kesadaran dan inisiatif untuk menjalin ceritanya. 

Saya ingat saat pertama masuk sebuah lingkungan yang berlogo, saya cukup kaget dengan orang-orang yang tertawa tebahak-bahak, penuh gelora untuk menyuarakan tujuannya tanpa menjelaskan latar belakangnya.

Seiring berjalannya waktu rangkaian kisah seseorang akan menjadi lelocon di masa yang akan datang. Mengetahui diri yang polos menanggapi pertanyaan, mengetahui keberanian untuk menegakkan kebenaran, dan sesekali keras kepala meskipun akhirnya tak terlalu berpengaruh. Waktu-waktu berharga itulah yang sulit untuk kita jelaskan sesungguhnya. 

Mengapa kita memilih untuk hidup berorganisasi atau secara kolektif dengan satu tujuan meskipun kita punya latar belakang yang berbeda-beda? Tentu alasan ini berrangkat dari pandangan sepihak. Saya merasa bahwa terlibat dalam sebuah organisasi adalah bukti kesadaran bahwa saya makhluk yang membutuhkan interaksi.

Anda mungkin penasaran bagaimana kehidupan tanpa orang lain? Coba saja, Anda mengurung diri seharian di dalam kamar. Hindari penggunaan media sosial, hindari kontak dengan orang rumah, dan cukup lakukan hal-hal yang maksimal bisa dilakukan secara mandiri. Mungkin satu jam sampai setengah hari Anda bertahan untuk tidak menyentuh layar gawai. 

Mungkin juga Anda betah untuk berdiam diri dan menikmati suasana. Namun, saya yakin Anda tidak akan merasa bebas meskipun Anda bisa melakukan segala hal yang Anda bisa kejakan secara personal. Saya pernah merasakannya. 

Saya bukannya nyaman dengan kondisi tersebut, saya menjadi penuntut bagi diri sendiri, memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu, dan menjadikan saya musuh yang payah untuk melakukan banyak hal. Saya sadar saya tidak mampu berkembang jika saya hanya berada pada titik nyaman diri sendiri. Saya butuh orang lain, inilah alasan saya terlibat dalam sebuah organisasi.

Mungkin kedengaran aneh, banyak orang yang dapat bertumbuh meski tidak dalam lingkaran sebuah lembaga. Mereka bisa bertumbuh dalam lingkungan yag mereka buat sendiri. Namun, bagi saya organisasi tidak hanya lembaga atau badan yang berlogo dan punya satu pergerakan ke arah yang sama. Kelihatan tidak konsisten ketika Anda membaca secara saksama bahwa saya menuliskan organisasi punya tujuan yang sama. 

Saya mencoba membedah pikiran saya sendiri, bila Anda sepaham maka kita berada di proses memahami yang sama. Jika Anda tidak sepaham itu baik adanya, dalam berpikir saya butuh Anda untuk mengoreksi dan berbagi pandangan bila tidak keberatan.

Organisasi umumnya lembaga yang terorganisir, bisa kelihatan struktur organisasinya. Bisa terdiri atas ketua, wakil, dan berbagai cabang-cabang di bawahnya. Ini mungkin memiliki visi dan misi secara lembaga, tetapi ada perbedaan secara personal. Tujuan personal ini bisa turut menggerakkan misi, kelihatannya sama tetapi berasal dari beragam latar belakang. 

Mungkin lebih sederhana lagi ada tujuan yang khusus dan umum, tujuan khusus ini yang menjadi tujuan personal mampu mendorong pergerakan ke tujuan yang umum (lembaga).  Saya memilih untuk berpendapat tentang teknis yang ditempuh untuk mendekati sasaran, ada juga yang menentang perihal tersebut. Namun, di sinilah sisi yang membuat sebuah pikiran ke titik tengah. 

Organisasi juga bisa merupakan kumpulan organisme yang pada dasarnya sadar sosial. Mereka semua adalah sama secara kedudukan tetapi punya cara yang berbeda. Organisasi ini bisa mengisolasi diri dari organisasi lainnya, tetapi dapat juga menghubungkan diri dengan organisasi yang berbeda dengan visi misinya.

Pada akhirnya, semua orang akan punya cerita. Entah itu dibagikan kepada orang lain atau disimpan untuk diri sendiri bukanlah sebuah keharusan untuk berbagi. Tetapi menjadi kesadaran pribadi bahwa ia mampu percaya kepada orang lain serta merasa tapak jejaknya bisa menginspirasi orang lain. Mari berbagi kisah bukan atas nama paksaan, tetapi kesadaran masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun