Ada 5 cara untuk menciptakan dinamika keluarga dimana persaingan antara keluarga jarang terjadi:
- Tetap tenang dan terkendali
Perhatikan apa yang dilakukan anak sehingga orang tua dapat melakukan intervensi sebelum keadaan semakin meningkat
- Ciptakan lingkungan yang kooperatif
Hindari membandingkan anak-anak, lebih menyukai satu dari yang lain, atau mendorong persaingan yang tidak sehat di antara mereka. Sebaliknya, ciptakan peluang kerja sama dan kompromi.
- Hargai individualitas anak
Anak-anak cenderung tidak bertengkar jika mereka mesasa dihargai sebagi individu. Hindari memberikan label dan biarkan setiap anak tahu bahwa mereka spesial bagi orang tua dengan meluangkan waktu bersama mereka satu-persatu.
- Rencanakan waktu yang menyenangkan bersama keluarga
Makan malam keluarga atau rekreasi bersama adalah cara yang bagus bagi anak-anak untuk menjalin hubungan dan berbagi kenangan positif bersama.
- Perlakukan anak-anak dengan adil
Adil tidak selalu berarti setara. Hukuman dan penghargaan harus disesuain dengan kebutuhan individu anak.
Bagi orang dewasa yang merasakan dampak dari persaingan saudara di masa kanak-kanak, jika sangat menggangu dan berdampak pada kesehatan mental saat ini, sebaiknya mencari pertolongan profesional.
Referensi:
- Finzi-Dotan, R. et.al., Young Adult Sibling Relationship: The Effects of Perceived Parental Favoritism and Narcissism, The Journal of Psychology, 145:1, 1-22, 2010
- Gaitonde S.P, Sibling Rivalry. In: Goldstein S., Naglieri J.A. (eds) Encyclopedia of Child Behavior and Development. Springer, Boston, MA., 2011
- McHale,S. et.al. Sibling Relationships and Influences in Childhood and Adolescence, J Marriage Fam, 74(5): 913--930, 2012
- Wong, B., The Psychology Behind Why Adults Siblings Grow Apart, HuffPost, 2020
- Center for Parenting Education, Coping with Sibling Rivalry
- Betterhelp, Patricia Olze, Is Sibling Rivalry Normal and Healthy?, 2019
- NSNBC