Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

UNSIKA Kenapa sih? Mahal Banget, Bupati Karawang Diem Bae (Part 2)

12 September 2020   20:12 Diperbarui: 13 September 2020   01:16 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karawang - Pengamat sosial politik, ekonomi dan Bisnis Kabupaten Karawang, Heigel, mempersoalkan tentang pertanyaan "Unsika Kenapa sih?" yang terlanjur sudah menjadi trending  topic.  Kini tagar itu berbuntut panjang karena sudah jadi konsumsi publik.

"Saya melihat, di forum diskusi kaum terpelajar milenial Karawang, kritik dan teguran pada Unsika tak hanya ke luar dari mahasiswa, calon mahasiswa, alumnus dan aktivis saja. Tapi orang yang berpikir waras rame-rame mengecam rektor Unsika," ujar Heigel.

Apalagi setelah kejadian Wabup Karawang Ahmad "Jimmy" Zamakhsyari yang cepat tanggap, menegur keras Unsika kini diapresiasi warganet. Jimmy didaulat sebagai pemimpin Karawang yang responsible, punya tanggung jawab. Terlepas dari masalah politik Pilkada. Kang Jimmy lebih peduli derita rakyat, dianggap pro rakyat. Pemimpin yang lain kan diam saja.

Analisis Heigel

Andaikata masalah Pilkada Karawang pun disoal orang, wajib hukumnya Calon Bupati Karawang periode mendatang bersikap jelas membela rakyatnya sendiri, kritisi bayar uang pangkal masuk PTN Unsika Rp.45 Juta yang tidak logis itu. Jadi yang dilakukan Jimmy sudah proporsional pada tempatnya.

Jangan jadi pemimpin yang bersikap netral melihat ketidak keadilan. Orang yang besikap netral artinya mementingkan diri sendiri. Netral tidak memihak rakyat kecil yang tertindas dan terpuruk resesi ekonomi di tengah pandemi Covid-19, bukanlah contoh calon pemimpin yang baik dan beradab.

Siapapun yang mengaku pemimpin Karawang, tapi buta, tuli dan bisu alias diam saja, nyaris tak terdengar suaranya, dianggap gagal dalam memimpin Karawang." Tegas Ketua Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) Unsika 2016 itu.

Lalu bagaimana dengan visi- misi Unsika? Universitas yang pada 06 Oktober 2014 beralih status menjadi PTN itu memiliki visi- misi serta tujuan yang berdasarkan pada nilai-nilai Regilius, Patriotisme, serta Kekaryaan yang berazaskan Pansacila dan UUD 1945, juga berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Menurut Heigel nggak penting rakyat melihat itu, yang penting fakta di lapangan. Ini lho... Ada rakyat yang nggak bisa bayar, ada rakyat nggak bisa masuk PTN karena mahal, biaya tak terjangkau, gaji pas-pasan, ada diskriminasi dan ada pula pelanggaran konstitusi.

Seharusnya pemimpin Karawang mumpung tandatangannya masih laku mengingatkan dan menegur rektor. Jadi yang dilakukan Kang Jimmy sudah benar dan didukung masyarakat Karawang pada umumnya. 

Anak Dosen yang Gratisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun