Mohon tunggu...
Heddy Yusuf
Heddy Yusuf Mohon Tunggu... Jurnalis - Ingin jadi orang bijaksana, eh..jadinya malah Bijak sini - Bijak situ...
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Tulislah apa yang mau kau tulis

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pembohongan Publik di Papan Reklame Bupati Karawang

26 Juli 2020   20:06 Diperbarui: 26 Juli 2020   22:07 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karawang- Pilkada Karawang 2020 akan digelar 9 Desember mendatang. Pada tanggal 4 sampai 6 September KPUD resmi membuka tahapan pendaftaran Bakal Calon (Balon) Kepala Daerah. Selanjutnya KPUD melakukan serangkaian verifikasi terhadap Balon yang mendaftar.

Penetapan Pasangan Calon (Paslon) Kepala Daerah dilaksanakan 23 September. Tahapan kampanye dimulai 26 September sampai 5 Desember. Tutup tahun ini Karawang punya Bupati baru. Waktu yang terbatas, tinggal menghitung hari. Hal itu yang membuat suhu politik di Kabupaten Karawang semakin memanas. Membara.

Buktinya, pameo dalam kepentingan politik, mempertahankan kekuasaan dengan segala cara dihalalkan, mungkin ada benarnya. Orang seperti itu disebut Machiavellianisme.

Ajaran bapak politik dunia Machiavelli dalam bukunya, Il Principe, atau Sang Pangeran menguraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Tanpa basa-basi.

Fenomena dunia perpolitikkan di Indonesia akhir-akhir ini, sepertinya teori politik ala Machiavelli (1469-1527) sedang digandrungi oleh sejumlah politikus dan partai politik.

Bagi Machiavelli dunia politik itu bebas nilai. Artinya, politik jangan dikaitkan dengan etika (moralitas). Yang terpenting dalam politik adalah bagaimana seorang penguasa berusaha dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan agar menjadi selanggeng mungkin. Meskipun cara tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai moral.

Kontroversi Billboard Bupati

Billboard adalah papan reklame, bentuk promosi iklan luar ruang (outdoor advertising), ukurannya cukup besar. Billboard propaganda politik berbentuk poster ukuran besar biasanya diletakkan tinggi di tempat yang ramai dilalui orang.

foto: pelitakarawang.com
foto: pelitakarawang.com
Pada Billboard Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang keukeuh mencalonkan diri, Siap Lanjutkan menjadi Bupat Karawang periode mendatang.

Billboard raksasa itu berlokasi di banyak titik sentral kota Karawang. Namun foto yang ditampilkan berupa foto jadul petahana di papan reklame itu, visualisasi foto Cellica 10 tahun yang lalu, sewaktu pasangan ASLI (Ade Swara-Cellica Nurrachadiana) mengikuti Pilkada 2010. Mengundang ragam kontroversi.

Hal itu bisa diartikan "Public Deception" Pembohongan publik. Tipu muslihat, tipu daya adalah upaya yang dilakukan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat pemilih secara tidak benar atau berusaha menutupi karena ada maksud dan tujuan tertentu. Foto petahana jadul yang mengandalkan nasib mujur dan keberuntungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun