Kepala BPBD Sangihe Ir Rence Tamboto, saat dikonfirmasi terkait kerugian akibat bencana ini mengatakan  sekitar Rp30-35 Miliar. “Informasi sementara yang ada di kelurahan Kolongan sekira 40 rumah warga hanyut dan rusak berat, juga perkebunan warga turut terporak-poranda dan korban nyawa ada 4 orang, sedangkan di kelurahan Apengsembeka Tahuna Induk akibat Longsor ada sekira 8 rumah rusak dan tertimbun longsor dan 2 warga masih dinyatakan hilang. Untuk sementara begitu, sambil menunggu informasi yang lebih akurat,“ kata Tamboto.
Bupati Makagansa berkali-kali menyatakan turut berbelasungkawa bagi warga yang menjadi korban bencana. Ia sangat prihatin apa yang telah menimpa warganya terutama di Kolongan, Apengsembeka, Manganitu, Tamako Kelurahan Tona dan tempat-tempat lainnya. “Situasi ini membuat kita semua merasa prihatin dan duka sangat mendalam,’’ ujar Makagansa.
Makagansa berharap warga di Sangihe maupun sudah sudah berdiaspora di luar daerah secara bersama-sama memohon doa agar semua tabah dan kuat menghadapi ujian ini. Sebagai pemerintah, ia akan melakukan gerakan bantuan sepenuhnya. “Saat ini akan diberi bantuan secepatnya,’’ katanya dengan raut sendu.
Sementara itu, berdasarkan Prakiraan Cuaca yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Tahuna, Ibukota Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada Rabu (22/06), hari ini, masih berpotensi terjadi Hujan Sedang dengan Suhu  24-31° Celcius, Kelembaban sekitar 70-95 persen, Kecepatan Angin mencapai 15 kilometer (km) per jam, dan Arah Angin yang akan bertiup dari Barat. (ein a. gilingan)