Mohon tunggu...
choirul hisyam
choirul hisyam Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru Madrasah

Seorang guru Swasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bang Toyib 2 Tahun Nggak Pulang-pulang

24 April 2021   12:15 Diperbarui: 24 April 2021   12:15 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Rencana mudik yang dipersiapkan sama Bang Toyib nggak jadi. Semua oleh-oleh yang akan dibawa untuk keluarga dikampung sudah dikemas rapi tinggal mau berangkat... eh nggak jadi berangkat. Akhirnya semua oleh-oleh yang akan dibawa mudik dipaketkan.

Tahun lalu juga Bang Toyib tidak mudik karena surat adaran larangan mudik dari pemerintah. Jadi sudah 2 tahun Bang Toyib ini tidak mudik.
Padahal Bang Toyib sudah diwanti-wanti sama orang tuanya di desa, tahun ini kamu harus pulang. Anak dan istrinya juga menanti kedangannya. Bang Toyib cuma bisa pasrah dengan kondisi keadaan, dengan rasa sedih Bang Toyib telpon keluarganya di desa kalau lebaran tahun ini tidak pulang.

Pemerintah telah mengeluarkan Addendum surat edaran Nomer 13 Tahun 2021 tentang  Peniadaan Mudik Hari  Raya  Idul FItri Tahun 1442 H dan Upaya Pengendalian Penyebaran CORONA Virus Disease 2019 (COVID-19) selama bulan suci Ramadhan 1442 H

Pertama, Periode H - 14 menjelang masa peniadaan mudik (6 Mei 2021 sampai dengan tanggal 17 Mei 2021) yang dimaksudkan dalam Addendum Surat Edaran ini  berlaku pada tanggal 22 April 2021 sampai dengan tanggal 5 Mei 2021.

Kedua, Periode H + 7 pasca masa peniadaan mudik (6 Mei 2021 sampai dengan  tanggal 17 Mei 2021) yang dimaksudkan dalam Addendum Surat Edaran ini berlaku pada tanggal 18 Mei sampai dengan tanggal 24 Mei 2021.

Pemerintah meminta masyarakat membatalkan niat mudik pada tahun ini. Mudik dinilai bisa membuat tren kasus Covid-19 yang saat ini cenderung melandai menjadi kembali naik.
Pada pengalaman libur Idul Fitri tahun lalu, jumlah kasus Covid-19 meningkat setelah masyarakat memilih untuk mudik. Interaksi antarmanusia memungkinkan penularan Covid-19 menjadi meluas dan tak terkendali.

Larangan ini bertujuan untuk saling melindungi sesama masyarakat. Terlebih untuk orang tua atau keluarga kita di rumah dan di kampung.
Masyarakat dimohon bisa bijaksana dan membatalkan mudik.

Larangan dari pemerintah, bukan berarti akan memutus tali silaturahmi masyarakat dengan keluarga di kampung halaman. Silaturahmi masih bisa dilakukan secara virtual atau daring. Cara itu dinilai lebih aman dan tak berisiko. Tidak mudik dan terpaksa harus bertahan di tempat perantauan saat Lebaran memang gak enak.

Mudah-mudahan Bang Toyib bisa  lihat dari sisi positifnya. Bang Toyib bisa lebih fokus beribadah, muhasabah diri, bahkan menghemat pengeluarannya. Tabungan mudik masih utuh, dan bisa dipakai untuk kebutuhan yang lebih penting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun