Mohon tunggu...
haykalmuhammadraihan
haykalmuhammadraihan Mohon Tunggu... Pelajar/mahasiswa

Membaca, menulis, dan semacamnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melihat Simbol Guru Tatea Bulan Pada Bendera Suku Batak

19 Mei 2025   19:35 Diperbarui: 19 Mei 2025   19:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Bendera Kerajaan Haru/Toba ( Batara Sangti, 2022)

            Bilamana pergi ke wilayah Pangururan, salah satu wisata religi yang terdapat di sana, ialah Sopo Guru Tatea Bulan. Di sana, kita dapat melihat patung-patung Siraja Batak beserta keturunannya yang berasalakan dari Guru Tatea Bulan. Letaknya berada di Dusun Arsam Kecamatan Sianjur Mula-mula berjarak 13 Km dari Pangururan. Namun, bila kita sampai di sana, tidak saja kita melihat patung-patung tersebut, melainkan di sebelah kanan dan kirinya dapat kita lihat keindahan bukit-bukit yang tinggi yang pada kaki bukit tersebut, kita dapati sawah-sawah maupun hunian warga di sana.

            Guru Tatea Bulan, merupakan salah satu figur di tengah masyrakat suku Batak. Guru Tatea Bulan juga banyak menyangkut kesejarahan pada masyrakat Batak itu sendiri. Mengenai cerita-cerita yang menyangkut Guru Tatea Bulan, dapat kita lihat pada buku-buku yang menyangkut sejarah pada masyrakat Batak itu sendiri. Sosoknya juga penting sekaligus menjadi tokoh yang juga dihormati di antara masyrakat Batak. Hal itu semakin lagi tersasa mengingat bahwa kelompok Guru Tatea Bulan terlibat kepada  bagian dari sisi kerohanian, seperti yang dijelaskan Sitor Situmorang dalam Toba Na Sae (1993 ,36). Paguyuban, misalnya, yaitu sebagai pendeta-pendeta dan Ahli Agama-agama.

            Guru Tatea Bulan juga menjadi simbol pada bendera Suku Batak. Menurut Batara Sangti dalam sejarah Batak (2022, 29) iannya menyatakan bendera tersebut merupakan bendera Kerajaan Batak yang bertentangan dengan pendapat Adniel Lumban Tombing, yang mana iannya mengatakan bahwa bendera tersebut merupakan  bendera perang suku Batak, kala melakukan aksi heroic sewaktu menentang kolonialisme Belanda.

            Masih dari keterangan yang sama, bendera tersebut juga sarat akan simbol -- simbol/figur masyrakat Batak.  Seperti di bagian kanan, terdapat simbol matahari. Simbol ini merefleksikan raja Isombaon yang disembah layaknya matahari. Tidak hanya itu, adapun di sebelah kirinya, yakni bapa tuanya Guru Totea ( panating Bulan).

            Diantara gambar tersebut, kita akan melihat kepala gajah dompak (gajah pahlawan). Namun, tidak berhenti di situ saja! Iannya juga menggambarkan keris sakti regalia Tuan Mangaraja yang diberi nama "Solom Debata" yang memiliki dua mulut sebagai dua buah gading. Tuan Sori Mangaraja memiliki kuda tunggangan  warna merah tua dan tuan Singa Mangaraja memiliki kuda tunggangan warna putih kapas, yang juga memiliki keris sakti Gajah dompak  sidua mulut yang didapatnya dari Raja Uti (tinggal di Lamuri). Nantinya keris sakti ini akan disita oleh kapten Christoffel pada tahun 1907 di Pearaja Dairi (17-Juni, 1907).

Sumber :

Sangti, Batara. (2022). Sejarah Batak. Cv. Batara Sangti.

Sitor Situmorang.Toba Na Sae. (1993). Toba Na Sae. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun