Mohon tunggu...
Mohammad Kanzul Fathon
Mohammad Kanzul Fathon Mohon Tunggu... Penulis - Pemula

Hobi : Suka menulis apa saja,Travelling,Tennis,Badminton,Suka Tantangan,Suka Hal Baru

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Membangun Kesadaran Menjaga Kelestarian Lingkungan Sustainable

6 Februari 2024   08:29 Diperbarui: 6 Februari 2024   08:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejumlah media baik cetak maupun elektronik seringkali menayangkan berita tentang musibah dan bencana diberbagai daerah di tanah air. Lantas pernahkah kita berpikir mengapa Indonesia sering mengalami bencana banjir dan tanah longsor? Kira-kira apa yang menjadi penyebabnya ? Dan mengapa  kondisi musim penghujan dan kemarau tidak stabil lagi? Tidak seperti yang terjadi sekitar 40 tahun yang lalu. Datangnya musim hujan dan kemarau selalu teratur. Enam bulan musim hujan dan enam bulan musim kemarau. Bahkan nama bulan Desember diartikan " gedhe -gedhene sumber" ( besar-besarnya sumber air) dan Januari dimaknai hujan sehari-hari. Namun anggapan itu sepertinya sudah tidak sesuai melihat kondisi faktual saat ini.

Sepanjang tahun 2023 musim kemarau terasa lebih panjang. Ketika waktu menunjukkan jam 09.00 WIB rasanya sudah seperti jam 12.00 siang. Cuaca  yang sangat panas terasa membakar kulit. Sejumlah daerah sempat mengalami kekeringan dan kekurangan air. Biasanya menginjak bulan September sudah mulai turun hujan dan puncaknya bulan  hingga Januari. Namun bulan Desember 2023 lalu turunnya hujan bisa dihitung dengan jari.  Apa yang menyebabkan perubahan iklim?

Kerusakan lingkungan bisa disebabkan oleh dua hal, faktor alam dan non alam. Faktor misalnya gunung meletus dan gempa bumi. Sedangkan foktor non alam bisa dikatakan akibat ulah tangan manusia. Pertanyaannya sekarang mengapa tangan-tangan manusia mau melakukan perusakan lingkungan?apa motifnya?

Pembahasan akan saya persempit pada faktor yang disebabkan oleh ulah manusia. Karena ada sisi celah untuk bisa merubah kondisi agar musibah kerusakan bisa dicegah. Beberapa praktik tindakan manusia yang mendorong Tindakan perusakan lingkungan diantaranya adalah penggundulan hutan (illegal loging), membuang sampah sembarangan, pencemaran air, limbah pabrik .

Kerusakan lingkungan merupakan salah satu isu yang sedang aktual. Permasalahan ini menjadi sangat serius karena bisa mengancam keberlangsungan ekosistem ke depan.  Mengapa manusia suka berbuat kerusakan lingkungan dan apa penyebabnya. Lantas siapa yang wajib menjaga kelestarian lingkungan?Pertanyaan berkembang jika terjadi kerusakan lingkungan bagaimana penaganannya.

Banyak peristiwa musibah dan bencana yang terjadi disebabkan karena ulah manusia.  Kerusakan yang terjadi oleh tangan manusia bisa jadi disebabkan karena beberapa faktor :

  • Kepentingan pribadi (bisnis ).
  • Tindakan penggundulan hutan, penebangan hutan secara liar (illegal loging) menyebabkan kerusakan ekosistem.
  • Industrialisasi
  • Minimnya pengetahuan tentang manfaat menjaga kelestarian lingkungan dan dampak negatifnya jika terjadi kerusakan.
  • Budaya berperilaku hidup bersih dan sehat  yang masih rendah

Pada kenyataannya masyarakat masih banyak yang melakukan praktik-praktik yang mengarah pada kerusakan lingkungan baik disengaja maupu tidak. Padahal dampak dari kerusakan lingkungan yang disebabkan peran tangan manusia sangat berbahaya bagi kehidupan manusia itu sendiri. Beberapa dampak yang timbul akibat kerusakan lingkungan yakni :

  1. Fungsi keberadaan hutan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam/ekosistem. Terjadinya global warning (pemanasan global), adalah salah satu contoh dampak dari penggundulan hutan, pembakaran hutan, penebangan pohon secara liar/illegal loging.
  2. Global warning/pemanasan global bukan hanya bersumber dari polusi asap kendaraan bermotor/pabrik melainkan  juga dapat disebabkan kondisi hutan yang tidak seimbang. Hutan yang rindang dengan kandungan daunnya diyakini bisa menetralisir karbondioksida. Bahkan dikatakan jika hutan merupakan paru-paru dunia. Sangat dimungkinkan dengan menjaga keseimbangan hutan mampu mencegah terjadinya global warnin. tidak akan terjadi.
  • Gundulnya hutan juga berpengaruh dalam kemampuan menyerap air. Kondisi ini juga bisa menjadi pemicu banjir dan longsor.
  • Tindakan membuang sampah sembarangan juga sangat berbahaya karena dapat berpotensi menimbulkan penyakit.Disamping itu dapat menyebabkan mampetnya sungai maupun selokan yang dapat menimbulkan banjir.

Satu-satunya cara mencegah kerusakan kelingkungan tidak lain adalah dengan merawat dan menjaganya dari perbagai tindakan maupun perilaku yang mengarah pada upaya perusakan lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan melalui:

  • Tindakan yang menimbulkan efek jera bagi pelaku perusak lingkungan.
  • Menegakkan regulasi dan supremasi hukum atas kejahatan perusakan lingkungan dengan hukuman seberat-beratnya. Selain menimbulkan efek jera pelaku agar tidak mengulangi lagi perbuatannya, hukuman yang berat juga akan menjadi peringatan bagi orang lain agar tidak coba-coba melakukannya.
  • Sosialisasi,penyuluhan dan kampanye tentang dampak negatif kerusakan lingkungan.
  • Seluruh unsur dan elemen masyarakat bergerak bersama menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan menghindari potensi kerusakan lingkungan karena dampaknya yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Para  tokoh agama juga bisa berpartisipasi melalui ceramah/khotbah dengan pendekatan agama sesuai keyakinan masing-masing.
  • Membangun kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Gerakan ini dilakukan secara bersama-sama dimulai dari keluarga,lingkungan sekitar rumah, RT,RW,desa, sekolah,instansi dan lembaga lainnya. Dalam proses Kegiatan belajar mengajar (KBM) perlu adanya internalisasi kurikulum tentang pentingnya menjaga ekosistem dan merawat kelestarian lingkungan yang bersih dan sehat. Implementasi gerakan budaya menjaga lingkungan tercermin dalam keseharian baik di lingkungan sekolah, instansi maupun saat di rumah. Menanamkan mindset sejak dini pada anak-anak bahwa menjaga kelestarian, kebersihan dan kesehatan lingkungan bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan/cleaning service. Kebersihan, kelestarian dan kesehatan ligkungan menjadi kebutuhan setiap orang dan menjadi tanggung jawab masing-masing individu.
  • Melakukan kegiatan-kegiatan edukatif best practice peduli lingkungan pada semua lini. Melibatkan semua generasi dan unsur masyarakat untuk bersama-sama sadar lingkungan. Mengadakan perlombaan pidato,artikel,karikatur,mading dan lain-lain tentang gerakan membangun  kesadaran menjaga kelestarian lingkungan berkelanjutan.
  • Menunjuk kader-kader pecinta lingkungan hidup untuk aktif berkampanye tentang ajakan menjaga kelestarian lingkungan sustainable.
  • Melengkapi fasilitas pembuangan sampah secara terpilah antara sampah organik dan non organik.
  • Menggalakkan pelatihan dan keterampilan mengolah sampah daur ulang.
  • Pengawasan ketat dari pemerintah dan masyarakat terhadap oknum perusak lingkungan dengan cara membuka akses dumas khusus tentang tindakan perusakan lingkungan. Selanjutnya direspon dengan cepat dan ditindaklanjuti dengan melakukan investigasi untuk mengungkap fakta yang sebenarnya. Jika terbukti maka bisa dikenakan punishment sesuai kadar kesalahannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun