Mohon tunggu...
Haykal Azharil f
Haykal Azharil f Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Perubahan Kepemimpinan Politik terhadap Kebijakan Ekonomi Internasioonal

29 Februari 2024   13:40 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perubahan kepemimpinan politik di negara-negara besar dapat memengaruhi stabilitas ekonomi global. Contohnya, krisis keuangan global tahun 2008 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perubahan kepemimpinan politik di Amerika Serikat. Krisis keuangan global 2008 berawal dari gelembung perumahan di Amerika Serikat yang pecah, yang kemudian berdampak luas pada sektor keuangan global. Salah satu faktor yang mempengaruhi krisis ini adalah kebijakan perumahan dan keuangan yang diterapkan oleh pemerintahan AS sebelumnya, termasuk deregulasi sektor keuangan yang memungkinkan praktik kredit yang berisiko tinggi. Pada saat itu, George W. Bush menjabat sebagai presiden Amerika Serikat hingga Januari 2009, saat krisis sedang berlangsung. Meskipun perubahan kebijakan politik di AS tidak secara langsung menyebabkan krisis keuangan global, kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya turut berperan dalam menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya krisis.

Contoh lainya, di Uni Eropa ketika Ursula von der Leyen terpilih sebagai presiden Komisi Eropa pada tahun 2019, ia menggaris bawahi isu perubahan iklim dan digitalisasi sebagai prioritas utama. Pendekatan ini berbeda dengan fokus pada stabilitas ekonomi yang dianut oleh pendahulunya, Jean-Claude Juncker.

Jean-Claude Juncker, selama masa jabatannya sebagai presiden Komisi Eropa sebelum Ursula von der Leyen, memprioritaskan upaya pemulihan ekonomi dan stabilitas keuangan di Uni Eropa. Ia terlibat dalam mengatasi krisis utang zona euro dan berupaya memperkuat kerjasama fiskal antara negara-negara anggota. Tujuan Juncker adalah membangun kembali kepercayaan terhadap perekonomian Uni Eropa dan memastikan stabilitas di kawasan tersebut.

Namun, dengan terpilihnya Ursula von der Leyen, terjadi pergeseran dalam fokus kebijakan Komisi Eropa. Von der Leyen memandang perubahan iklim dan digitalisasi sebagai tantangan utama yang dihadapi Uni Eropa dan memprioritaskannya dalam agenda kebijakan. Pada tahun 2019, ia memperkenalkan European Green Deal yang bertujuan untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan dan rendah karbon di Uni Eropa. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya investasi dalam teknologi digital dan inovasi.

Perubahan ini mencerminkan visi dan prioritas yang berbeda dari dua presiden Komisi Eropa tersebut. Fokus pada perubahan iklim dan digitalisasi oleh Ursula von der Leyen menunjukkan penekanan yang lebih besar pada isu-isu lingkungan dan transformasi digital dalam upaya untuk menghadapi tantangan masa depan.

Perubahan kepemimpinan politik dapat memengaruhi kebijakan ekonomi internasional dalam berbagai cara. Hal ini penting untuk dipertimbangkan oleh para pelaku bisnis dan investor ketika mereka membuat keputusan investasi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun