Mohon tunggu...
Hayatilah Nur
Hayatilah Nur Mohon Tunggu... Guru - Guru sekolah khusus, pendongeng dan penulis.

Guru TK di sekolah khusus Pendongeng di Kampung Dongeng Indonesia Penulis cerita anak, blogger IT untuk pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Festival Harbuknas 2021, Inspirasi Literasi dari Banten

29 Mei 2021   10:27 Diperbarui: 29 Mei 2021   10:39 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu masuk ruang pameran dan festival (Dokpri)

Pameran, Bazar, Diskusi Buku, Seminar

Acara dibagi menjadi tiga gelombang setiap harinya. Ada pameran, bazar, diskusi, talkshow, dan seminar. 

Stand pameran berjumlah enam belas. Selain diisi penerbit, juga diisi Komunitas Rumah Dunia milik Gol A Gong, serta Forum TBM Propinsi Banten. 

Di stand Komunitas Rumah Dunia, kebetulan kami bertemu Gol A Gong, seorang seniman dan penggerak literasi. Tentu saja kami membeli buku karya beliau dengan harga khusus serta mendapat tanda tangan dan foto bersama. 

Gol A Gong sendiri sudah dinobatkan sebagai Duta Baca Indonesia oleh Perpustakaan Nasional, menggantikan Najwa Shihab. 

Berkunjung ke stan Rumah Dunia dan bertemu Gol A Gong (Dokpri)
Berkunjung ke stan Rumah Dunia dan bertemu Gol A Gong (Dokpri)

Di Area bazar buku terdapat banyak buku-buku dari berbagai penerbit serta buku import. Semuanya mendapat potongan harga. Anak-anak senang memilih buku yang disukainya, karena buku anak sangat banyak. Akhirnya, beberapa buku menarik berhasil kami bawa pulang tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam. 

Puas berkeliling dan belanja buku, kaki terasa lelah. Pukul 14.00 WIB, di panggung utama terdapat sebuah acara diskusi buku "Burung Kayu" karya Nduparus Erlang. Buku novelnya tersebut meraih penghargaan Anugerah Sastra Khatulistiwa 2020. 

Akhirnya, kami memutuskan untuk mengikuti diskusi buku tersebut, yang juga disiarkan secara langsung di media sosial. Sambil duduk di kursi yang telah disediakan, kami mendengar kisah perjalanan penulisan novel tersebut yang lumayan cukup lama. 

Riset dengan membaca buku dan langsung menuju lokasi di kepulauan Mentawai yang menjadi latar cerita, membuat kami kagum. Ternyata tidak semudah itu membuat novel. Pantaslah jika novel ini mendapat penghargaan. 

Inspirasi dari Banten untuk Literasi Indonesia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun