Mohon tunggu...
hattaaa
hattaaa Mohon Tunggu... Arsitek - penulis biasa

Selalu mencari tahu dan membagikannya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dilema Masyarakat Berpenghasilan Rendah dalam Memilih Tempat Tinggal

12 Mei 2022   12:30 Diperbarui: 12 Mei 2022   12:39 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sebuah tempat tinggal biasanya berwujud bangunan rumah, tempat berteduh, atau struktur lainnya yang digunakan sebagai tempat manusia tinggal. Rumah pada hakekatnya merupakan kebutuhan dasar (basic needs) manusia selain sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan. 

Mengutip pernyataan Maslow (1970) bahwa kebutuhan akan rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu motivasi untuk pengembangan kehidupan yang lebih tinggi lagi, maka dengan kata lain bahwa tempat tinggal pada dasarnya merupakan wadah bagi manusia atau keluarga dalam melangsungkan kehidupannya. 

Peran tempat tinggal bagi kelangsungan kehidupan yang dinamis sangat mutlak karena tempat tinggal bukan sekedar tempat bernaung, namun merupakan tempat untuk melindungi diri dari kondisi alam yang tidak selamanya menguntungkan. 

Lingkungan fisik, sosial, ekonomi dan budaya yang berbeda memunculkan respon sikap dan idea arsitektural dari masyarakat yang sangat variatif. Respon tersebut secara bertahap akan mengalami perubahan dan penyesuaian, seiring dengan perkembangan waktu.

Namun yang terjadi saat ini, kebutuhan tempat tinggal yang ada di Indonesia semakin meningkat, terutama dalam warga perkotaan yang mempunyai populasi penduduknya yang banyak, sebagai akibatnya banyak tantangan yang diupayakan oleh pemerintah dalam menangani permasalahan perumahan di tengah banyak sekali hambatan misalnya keterbatasan lahan perumahan di kawasan perkotaan, Tingginya kebutuhan terhadap tempat tinggal menyebabkan semakin tingginya harga tempat tinggal. 

Harga tempat tinggal yang tinggi berakibat sulitnya mewujudkan keinginan untuk mempunyai tempat tinggal , khususnya bagi warga berpenghasilan rendah atau MBR.

Masyarakat berpenghasilan rendah sejatinya dapat membeli rumah dari program subsidi pemerintah melalui sistem KPR. namun rumah yang ditawarkan cukup jauh dari pusat kerja,.

Oleh karena itu, hal tersebut sering menjadi dilema saat akan memiliki rumah sendiri adalah pembayaran uang muka dan cicilan per bulan dan transortasi yang harus dipertimbangkan. pada akhirnya tidak sedikit juga yang pada akhirnya menyewa rumah sebelum membeli rumah sendiri. 

Beberapa keuntungan ketika membeli rumah seperti nilai properti yang terus meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan jumlah kekayaan,  memiliki kebebasan untuk melakukan apa saja terhadap rumah tersebut termasuk merenovasi dan mengubah tampilannya sesuai dengan keinginan.  dan Pemilik juga memiliki hak untuk menyewakan rumah tersebut kepada orang lain, jika Anda menginginkannya. Artinya ada potensi untuk mendapatkan pendapatan sewa melalui kepemilikan rumah tersebut.

Ada juga beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membeli rumah  yaitu Rumah termasuk properti yang harus dirawat dan tidak bisa dibiarkan terbengkalai tak terurus.

Ada biaya yang harus dikeluarkan saat merawat rumah dan nilainya tidak sedikit. diperlukan biaya untuk membayar asuransi secara berkala untuk mengalihkan resiko ketika bencana yang tidak diharapkan seperti kebakaran atau kerusakan lainnya. dan yang paling peting lokasi rumah yang strategis dan tidak rawan banjir untuk meningkatkan harga jual rumah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun