Mohon tunggu...
Hastuti Ishere
Hastuti Ishere Mohon Tunggu... Administrasi - hamba Allah di bumiNya

Manusia biasa yang senang belajar dan merantau. Alumni IPB yang pernah menempuh pendidikan di negeri Kilimanjaro. Bukan petualang, hanya senang menggelandang di bumi Tuhan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

(Bukan) Nongkrong Bareng Widianto Didiet

5 Maret 2013   01:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:19 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Minggu (3/2/13) diadakan belajar bareng Kampretos di Bonbin Ragunan. Topik yang dibahas dalam acara tersebut adalah tentang teknik foto dasar dengan menggunakan prinsip Rule of Third, Diagonal, dan Looking Room. Sebelum hari H, bimbingan jarak jauh Om Didiet Widianto diberikan kepada peserta lewat modul yang bisa diunduh.  Konsep dasar yang diberikan dalam modul sebagian sudah ditulis oleh sang tutor di Kompasiana. Contohnya adalah tulisan berjudul Komposisi Dengan Looking Room.

Pada hari H kembali diulas sekilas tentang materi yang ada di modul sebelum akhirnya peserta berpencar dalam kelompok untuk mempraktekkan kehandalan masing-masing. Saya bergabung bersama 4 orang lainnya yaitu Mba Ira Oemar, Indri Permata Sari dan temannya Olif, serta Yulia Rahmawati. Mba Ira Oemar yang ngebet ingin mengabadikan momen saudara sesama makhluk: gorila, menginspirasi salah satu 'juru kunci' Ragunan, Indri Permata Sari, untuk membawa kami ke Pusat  Satwa Primata Schmutzer. Masih dengan kostum joggingnya, Indri sukses memerankan fungsi ganda sebagai peserta belajar bareng sekaligus tour guide.

Beda halnya dengan fotografer yang kerjanya menjepret foto model manusia, kalau ini si fotografer lah yang berkuasa. Dia bebas menyuruh-nyuruh objek supaya mau didandani dan diarahkan posenya. Padahal seni fotografi lebih 'nyeni' lebih dari itu. Mulai dari hunting tempat objek berada, sampai nunggu si objek 'anteng'. Ada lagi yang sebenarnya membuat nyali sabar diuji. Sudah jauh-jauh didatangi sampai kaki gempor, ternyata si 'tuan rumah' malah molor. Mba Ira Oemar protes. Yah seandainya kita bisa janjian sama mereka ya, jawab saya sekenanya.

Memang beginilah nasib fotografer, mau yang profesional apalagi yang amatiran, yang mau mengabadikan objek hewan harus rela nungguin 'si model' dengan pose yang diinginkan. Singkat kata, dalam acara Kampret Goes to Bonbin, kamilah yang 'dikerjain' oleh para penghuni Ragunan termasuk si tutor Om Didiet (dengan memanfaatkan wewenang 'guru besar' dia leyeh-leyeh santai jaga kandang, tapi di akhir acara malah menggasak jatah makan siang lebih dari 1 box sampai-sampai Mba Dwi Purwanti tak kebagian).

Tak ada yang mau jerih payahnya jadi sia-sia. Maka saya abadikan sebagian hasil praktik saya mengabadikan para penghuni Ragunan (dan sodara manusianya juga sih).

[caption id="attachment_246921" align="aligncenter" width="560" caption="looking room of garuda kencana"][/caption] [caption id="attachment_246922" align="aligncenter" width="560" caption="praktik diagonal"]

1362441407257039479
1362441407257039479
[/caption] [caption id="attachment_246924" align="aligncenter" width="560" caption="praktik diagonal kombinasi dengan looking room"]
13624415131360656855
13624415131360656855
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun