Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Retret

12 Juni 2025   03:46 Diperbarui: 12 Juni 2025   03:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://news.detik.com

                                                                                                         

Burhan kali ini diangkat kembali sebagai kasi perlengkapan di pemerintahan desa Sukamaju. Kepala desa pak Komar akan mengadakan retret berupa pembinaan setengah militer di kaki gunung Salak. Tujuannya katanya untuk pembinaan bagi orang-orang yang terpilih di perangkat desa. Mereka dibina selama 2 minggu. Baik latihan fisik, disiplin serta menyusun progam jangka panjang dan pendek untuk lima tahun ke depan. Burhan sudah membayangkan bagaimana dia akan digembleng semi militer. Dirinya mulai kawatir tak sanggup untuk menjalani proses tersebut. Boro-boro latihan fisik yang berat , olahraga saja dia gak pernah. Biasa hanya duduk di kantor leha-leha , main catur. Pulang . Begitu saja kerjaan sebagai perangkat desa. Gak punya program yang jelas, duduk santai . Bahkan saat dibutuhkan Burhan suka sok sibuk sehingga seringkali pelayanan banyak tertunda. Perlu sogok dulu agar kemalasan Burhan bisa jadi cuan.

Berhubung kepala desanya baru dan punya program akan memberantas korupsi dan mendisplinkan pegawai desa agar semua melakukan tugasnya dengan baik dan benar sesuai prosedur dan maksimalkan pelayanan kepada masarakat. Bahkan Burhan tidak bisa lagi datang siang karena semua harus sudah ada di tempat jam 7 sampai jam 15. Apalagi sekarang bakal ada retret. Burhan mulai memprovokasi pegawai yang lain untuk tidak ikutan dan sedikit memberi informasi tentang pak Komar akan memotong gaji mereka untuk menalangi banyaknya hutang desa . Desas desus akhirnya terjadi sampai keluar kantor desa. Jadi guncingan di banyak warung kopi tentang kepala desa baru. Banyak yang terprovokasi dengan isu yang disebarkan Burhan. Tapi pak Komar tak bergeming karena niatnya untuk membenahi desa. Sambil dia melihat siapa saja orang-orang yang jadi pengkhianat dan siapa yang memang mau diajak kerjasama yang baik.

Pak Komar juga sudah memberitahukan tentang retret dan kewajiban perangkat desa untuk datang, karena ini akan menyangkut banyak hal termasuk kinerja , kenaikan pangkat dan program kerja ke depannya.Burhan juga memprovokasi perangkat desa lain untuk tak ikut retret . Beberapa yang muda takut dengan Burhan karena mereka diancam apalagi yang menjadi bawahannya. Burhan merasa kalau dia masih berpengaruh di kantornya , karena dulu dia dan kepala desa yang lama sangat akrab dan banyak bikin proyek bodong. Karena percaya diri akhirnya Burhan tak ikut retret. Dia pikir bakal banyak yang gak ikut. Ternyata hanya dia sendiri yang gak ikut. Alhasil Burhan lansgung dipecat karena tidak taat aturan dan tak mau kerjasama. Burhan marah sama teman-temannya. Dia bilang mereka hanya cari aman saja. Burhan mulai ngoceh keluar bilang kalau kepala desa otoriter. Tapi ocehannya dia banyak yang gak digubris warga.

Akhirnya Burhan jadi gelandangan penganguran. Burhan ngoceh terus menerus di mana saja dia berada . Dilaporkan Buhan menjadi gila . Jadi siapa saja yang datang ke desa Sukamaju dan melihat pria ngoceh tentang kepala desanya , pasti itu si Burhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun