Mohon tunggu...
Hastira Soekardi
Hastira Soekardi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu pemerhati dunia anak-anak

Pengajar, Penulis, Blogger,Peduli denagn lingkungan hidup, Suka kerajinan tangan daur ulang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kutukan

24 November 2021   02:52 Diperbarui: 24 November 2021   02:53 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
voodoo/https://intisari.grid.id

            "Oh, itu. Haaaaa. Itu aku cuma main-main."

            "Tapi itu benaran loh. Aku tak bisa mendapatkan cintaku."

Sudah berulang kali aku menyuruh Nara untuk menghilangkan kutukan tapi Nara selalu bilang kalau dia hanya main-main saja .Aku terduduk lemas. Lalu bagaiaman dengan Prita.

Aku mulai merenungakan jalan hidupku. Hidupku penuh dengan sensasi bersama perempuan-perempuan dan mungkin aku jadi tak dipercaya kalau mau serius. Apakah begitu?  Aku  datang kepada Prita dan menyatakan cintanya. Dan aku bilang padanya lupakan masa laluku. Aku menyesal. Prita menatapku tajam.

            "Jadi kau benar-benar serius ini?" aku mengagguk pasti. Aku melihat binar-binar di matanya. Aku peluk dirinya dan menyatakan cintaku padannya. Dan di tempat lain Nara sedang mencabut jarum yang menusuk jantung boneka Voodoonya. "Dia sudah menyesal," gumam Nara.

           

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun