Adil kata yang harus ada di setiap pemimpin di setiap kekuasaan kata yang tak bisa dipisahkan dari sebuah pemerintahan apabila kata ini tidak ada atau tidak dilakukan maka akan ada aspirasi yang disampaikan dengan penuh hikmat dan damai. Keadilan adalah hal yang harus didapatkan bagi seluruh penduduk negeri ini, pemimpinnya harus berlaku adil terhadap rakyatnya, bila tidak maka pemimpinnya harus mendengarkan aspirasi dari rakyatnya itu yang harus diutamakan
Dalam hadis Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda "Apabila kalian memutuskan hukum, lakukanlah dengan adil. Dan apabila kalian membunuh lakukanlah dengan ihsan, karena Allah itu Maha Ihsan dan menyukai orang-orang yang berbuat ihsan." (HR Thabrani)
Di sini kita garis bawahi tentang memutuskan hukum lakukanlah dengan yang adil apabila kita masuk ke negara kita tercinta apabila parlemen membuat undang-undang atau menetapkan suatu undang-undang seharusnya ia memperhatikan keadilan dan kesejahteraan rakyatnya
Di mana rakyat harusnya lebih dipentingkan daripada kepentingan seorang pemimpin itu sendiri di mana hidup rakyat harusnya diprioritaskan daripada kehidupan pribadi tapi kenyataannya sekarang mereka yang ada di parlemen lebih mementingkan kehidupan pribadi mereka oleh karena itu rakyat pun mulai bersuara dengan menyampaikan aspirasinya
Ternyata menyampaikan aspirasi itu ada di dalam Alquran dan di undang-undang dasar 1945. Dalil mengenai penyampaian aspirasi busa dilihat dari Al-Qur'an seperti QS. An-Nahl ayat 125 yang menganjurkan penyampaian dengan hikmah dan pelajaran baik, QS. Ali Imran ayat 159 yang menekankan musyawarah, dan QS. Asy-Syura ayat 38 yang mengatur urusan dengan musyawarat, serta hadis Nabi Muhammad SAW. Dalam konteks Indonesia, dasar hukumnya adalah Pasal 28E ayat (3) UUD 1945 dan UU No. 9 Tahun 1998 yang menjamin hak menyampaikan pendapat secara bertanggung jawab.
Begitulah seharusnya apabila rakyat tidak mendapatkan keadilan dari pemimpinnya maka rakyat berhak menyampaikan aspirasinya secara hikmah dan kebenaran, namun kalau konteksnya di dalam negara kita apakah aspirasi kita masih didengar pemimpin oligarki itu apakah masih mendengarkan apa yang kita sampaikan di depan gedung yang megah itu yang ada kita diusir yang ada kita ditembaki seharusnya kita berjalan damai andai kata kita bisa berdiskusi bermusyawarah seperti dalam dalil di atas kita bisa berjalan dengan damai tanpa adanya yang harus dikorbankan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI