Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Intip Sampah Korea Selatan

7 Oktober 2022   04:44 Diperbarui: 7 Oktober 2022   04:54 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan kebijakan kantong plastik berbayar di Korsel sangat bagus sistemnya. Sumber: DokPri

Penulis saat survey sampah di Korsel. Sumber: Dokpri
Penulis saat survey sampah di Korsel. Sumber: Dokpri

Begitu juga tanaman perkebunan Ginseng di Korsel ditunjang oleh pupuk organik berbasis sampah rumah tangga.

Di level rumah tangga, sampah yang wajib untuk dipilah ialah sampah makanan, kertas, plastik, kaleng, gelas, PS-Foam atau sterofoam, dan tekstil. Sampah jenis tersebut akan didaur ulang.

Korsel sehingga mendapat julukan negeri ginseng karena Korsel adalah penghasil ginseng terbesar di dunia.

Penulis saat survey sampah di Korsel. Sumber: Dokpri
Penulis saat survey sampah di Korsel. Sumber: Dokpri

Penghasil ginseng lainnya adalah China dan Jepang, namun hanya dalam jumlah yang sangat sedikit.


Daerah penghasil utama ginseng di Korsel terletak di Geumsan, Provinsi Chungcheong Selatan.

Skema pendanaan fasilitas daur ulang sampah untuk publik di Korsel itu berasal dari anggaran pemerintah dengan porsi 40% pusat dan 60% daerah dan/atau penggunaan dana corporate social responsibility (CSR).

Penulis saat survey pengelolaan sampah restoran di Korsel. Sumber: Dokpri
Penulis saat survey pengelolaan sampah restoran di Korsel. Sumber: Dokpri

Sampah di Korsel hanya sekitar 10 persen dibawa ke Tempat Pembuangan sampah Ahir (TPA) Sudakwon, seperti sampah limbah B3 yang sudah tidak bisa di kelola lagi alias residu.

TPA Sudakwon ini yang terletak di luar kota Seoul dengan jarak tempuh sekitar 40 menit perjalanan dengan mobil dari Seoul, ibukota Korsel. TPA Sundakwon dikatakan sebagai TPA yang terbesar di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun