Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

16 Penggugat Presidential Threshold 20 Persen Semua Ditolak MK, Ada Apa?

3 September 2022   11:29 Diperbarui: 3 September 2022   11:35 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi Detik.Com

"Syarat pertama politik bukanlah kecerdasan atau stamina, tetapi kesabaran. Politik adalah permainan jangka panjang dan kura-kura biasanya akan mengalahkan kelinci."

Tujuan sederhana daripada presidential thershold 20 persen adalah mengajak para politikus pengurus partai politik (Parpol) mengelola partainya dengan benar dan berkualitas, percuma banyak Parpol kalau tidak berbobot. Ingat, rakyat sudah cerdas Bro/Sis.

Bukan hanya pandai mendirikan Parpol, tapi tidak mampu mengelola dan membangunnya dengan konstruksi yang baik dan benar. 

Seharusnya pula kebijakan presidential thershold 20 persen ini, diikuti penerapan kaderisasi yang benar. Agar para kader tidak menjadi kutu loncat pindah-pindah Parpol demi menggolkan syahwat materi dan kuasanya.

Makanya, kita sebagai rakyat biasa. Ayo support dan dukung presidential thershold 20 persen. Biar para elit sadar berpolitik dalam memperbaiki diri dalam kemampuan berpolitik cerdas, dan terlebih menata rumahnya sendiri, partai politik.

Menyambung artikel sebelumnya yaitu "Sisi Positif Presidential Threshold 20 Persen" dan "Nonsen Elektabilitas Capres 2024 di Era Elitabilitas".

Coba penulis sedikit uraikan, kenapa banyak tokoh politik negeri ini menolak dan menggugat presidential threshold 20 persen menjadi 0 persen di Mahkamah Konstitusi (MK) walau ahirnya di tolak juga MK. Karena kebijakan presidential threshold 20 persen sudah benar, untuk menahan laju ambisi sesat dan serakah.

Tujuan utama penolak itu, agar masing-masing Parpol dengan mudah memajukan atau mengusung calon pasangan presiden dan wakil presiden, mereka lupa bahwa kemajuan peradaban linear kemajuan kecerdasan rakyat. 

Makanya PT 20 persen itu merupakan angka keramat bagi politikus yang ambisius menjadi presiden, bukan karena kepentingan rakyat.

Justru kalau tidak ada kebijakan presidential thershold  20 persen dengan mudah oligarki masuki Parpol. Penulis berbeda pendapat disini dengan Prof Yusril Ihza Mahendra (YIM), yang juga ikut menggugat presidential thershold 20 persen itu, seharusnya Bang YIM besarkan Partai Bulan Bintang saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun