Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Laga Koruptor di Indonesia

24 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 24 Agustus 2022   08:05 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: THINKSTOCKS/SUREEPORN by Kompas

Seakan berlomba untuk melakukan korupsi untuk memperkaya diri, hancur negara ini bila para koruptor tidak diberi sanksi yang berat, misalnya hukuman mati dan sekaligus pemiskinan.

Kalau mereka di tangkap, berbagai macam saja alasan, ada yang menyebut dirinya dikorbankan, dikriminalisasi. Macam-macam saja alasan tanpa rasa malu bicara di depan kamera, demi mengejar prestisi atau pengakuan sosial bahwa mereka mampu dan kaya.

Coba kita perhatikan lagi korupsi-korupsi di luar kepala daerah.

Kasus korupsi BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) adalah dana talangan yang diberikan pemerintah saat krisis keuangan melanda Indonesia di tahun 1997 (Rp144,5 triliun).

Kasus korupsi pada penjualan kondensat oleh PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) menjadi salah satu kasus korupsi terbesar di Indonesia (Rp 37,8 triliun).

Selanjutnya, ada korupsi di Asabri (Rp 22,7 triliun), PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang merugikan negara Rp 16,8 triliun, lalu ada Bank Century, negara dirugikan sebesar Rp 7,4 triliun.

Mari Kita Sadar

Musuh utama para koruptor, kepala daerah, parlemen, pengusaha dan lainnya. Sesungguhnya bukan penegak hukum. Tapi diri sendiri karena kerap tergoda untuk korupsi, untuk memperkaya diri, keluarga dan kelompoknya.

Mari semua sadar dan hentikan perbuatan melawan hukum dengan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.

Ayo kita berantas bersama korupsi di Indonesia, kita masih sangat butuh perhatian serius dalam mencegah dan memberantas korupsi.

Ref, deretan korupsi: 1, 2, 3, 4

Jakarta, 24 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun