Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah KIB Perahu "Cadangan" Suksesor Presiden Jokowi di Pilpres 2024

11 Agustus 2022   04:10 Diperbarui: 11 Agustus 2022   04:15 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KIB akan menggodok visi misi dan program yang akan ditawarkan KIB di Pilpres 2024 mendatang, rencana pertemuan mereka di Surabaya, Jawa Timur pada 14 Agustus 2022.

Tapi pertemuan itu menurut penulis hanya formalitas saja sambil menunggu keputusan Presiden Jokowi.

Sebenarnya pertemuan KIB di Surabaya itu, lebih kurang sama maksudnya rencana gabungan relawan Presiden Jokowi yang akan melaksanakan Musyawarah Rakyat (Musra) di Solo, Surakarta Jawa Tengah pada 27 Agustus 2022. [Baca: 1]

Pertemuan Surabaya dan Solo itu hanya strategi atau taktik ulur waktu ambil unjuk kekuatan (show of force) saja, itu point pentingnya sebagai signal pada Megawati dan Prabowo Subianto serta Surya Paloh.

"Sebaiknya Presiden Jokowi tidak mendukung Ganjar Pranowo sebagai Capres dan kembali ke Megawati, dan Prabowo Subianto, itu cara terbaik untuk tahu diri dan berterima kasih."

Baca juga: Mengulik Kontradiktif Keinginan PDI-P dan NasDem di Pilpres 2024

Kalau Ketum PDI-P Megawati tetap ambisi mendorong Puan Maharani, berarti benar terjadi perpecahan prinsip antara Megawati dengan Presiden Jokowi beserta pengikutnya, termasuk Ganjar Pranowo dan semua tentu dipastikan akan angkat kaki dari PDI-P. 

Lalu bagaimana nasib karir politik Putra dan Menantu Presiden Jokowi, Gibran (Walikota Solo) serta Bobby Nasution (Walikota Medan), tentu akan berimbas.

Karena sangat susah Megawati menerima Ganjar Pranowo sebagai Capres di PDI-P, ya memang benar. Terlanjur terjadi adanya kekeliruan komunikasi Ganjar Pranowo sebagai kader PDI-P dengan elit PDI-P, khususnya pada Megawati.

Juga sangat susah Ganjar Pranowo menembus setting awal, Prabowo-Puan. Formasi ini sebenarnya yang aseli dipegang bertiga oleh Megawati, Jokowi dan Prabowo Subianto (hal ini sudah saya tulis pada artikel artikel sebelumnya). [Baca: 2]

Baca juga: Injury Time: Prabowo Subianto Berjuang Sendiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun