Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Heboh Natuna Bagaikan Sinetron Satu Babak

7 Januari 2020   04:15 Diperbarui: 7 Januari 2020   04:20 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabupaten Natuna. Regional Kompas

Ingat, Indonesia saat ini didera banyak kasus besar seperti Pertamina, Garuda dan lainnya. Belum lagi Asuransi Jiwasraya Gate yang sepertinya mencoba menggesek istana dan ketenangan Menteri BUMN Erick Tohir. Dimana Erick Tohir sementara menelusuri 142 BUMN. Diduga semua BUMN itu menyimpan misteri. Belum lagi dugaan kasus-kasus besar lainnya yang bakalan akan terbongkar semuanya.

Maaf kepada Pak Jokowi dan seluruh menteri yang sibuk mengurus masalah "Natuna" untuk beberapa hari terakhir ini. Serahkan saja TNI-AL atau Bakamla untuk mengurus wilayah terluar "teras" Indonesia disana.

Mari kita ke halaman tengah (birokrasi) dan belakang (perut rakyat), untuk kembali mengurus rakyat serta menangkap dan mencegah para koruptor perampok uang rakyat. 

Para koruptor itu lebih ganas dari pada kedatangan kapal RRT disana yang Pak Jokowi harus turun ke bawah (Turba) ke Natuna. Jangan kita terlena dengan pencuri ikan di laut. Sementara lupa pada perampok alias koruptor uang rakyat yang ada digenggaman.

Rakyat kita sudah capek menyaksikan lalu-lalang para koruptor negeri ini dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote dengan bebas dan santainya mengabaikan aturan yang telah dibuatnya sendiri. Setiap hari mengkalkulasi uang rakyat untuk digerogoti alias korupsi sehingga pembangunan terhambat karena terlalu lama berkalkulasi untuk kepentingan diri dan kelompoknya.

Mulai soal sampah sampai tambang emas, semua di jarah oleh anak bangsa sendiri. Coba gerakkan pasukan jujur dan berintegritas untuk selesaikan masalah internal sampai pada menghabisi koruptor dengan semangat dan cara heboh seperti menghadapi Natuna itu.

Sepakat bahwa tidak ada kompromi dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia. Tapi hal Natuna sudahlah, serahkan pada TNI (lintas angkatan) untuk menjaga garis pantai agar tetap aman dan persahabatan atau hubungan bilateral dengan RRT dipertahankan dengan baik dan saling menguntungkan.

Mari kita kembali gerakkan Jaksa, Polisi dan KPK untuk mengurus internal bangsa dan blokade gerakan masif para koruptor karena jangan sampai rakyat menganggap bahwa semua aktifitas di Natuna dan lainnya itu merupakan pencitraan saja atau menjadi pengalihan isu belaka.

Bone, 7 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun