Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Polisi | Prihatin dan Malu Jeruk Makan Jeruk

29 Desember 2019   04:00 Diperbarui: 29 Desember 2019   06:08 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi via nasional.okezone.com

Pesan Bugis untuk Kapolri Idham Azis
Dalam menuntaskan kasus penyiraman Novel Baswedan sampai keakarnya, kunci utama tetap ada pada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis. 

Bila Presiden dan Kapolri lemah dan tidak berkomitmen tinggi kelas dewa, maka penyelesaian kasus penyiraman Novel Baswedan ini pasti akan mengecewakan publik.

Demi menguatkan konsistensi pribadi DaEng Idham sebagai orang berdarah Bugis Bone, kiranya dua pesan bugis berikut ini bisa di hayati agar tetap teguh dan tidak terpengaruh oleh bujuk rayu yang diduga akan menghampiri atau mungkin ingin mempengaruhi kejujuran dan keihlasan DaEng Idham dalam mengomandoi Polri. 

1. TELLU  RIALA  SAPPO: TAUWE RI DEWATAE, SIRI RI WATAKKALETA, NENNIYA SIRI RI PADATTA RUPA TAU
Artinya :
Hanya tiga yang dijadikan pagar : rasa takut kepada Tuhan, rasa malu pada diri sendiri, dan rasa malu kepada sesama manusia.
Penjelasan :
Rasa takut kepada Tuhan membawa ketaqwaan dan memperkuat iman. Rasa malu kepada diri sendiri akan menekan niat buruk dan memperhalus akal budi, dan rasa malu kepada sesama manusia dapat membendung tingkah laku buruk dan meninggikan budi pekerti atau ahlak.

2. PALA  URAGAE, TEBBAKKE TONGENGNGE, TECCAU MAEGAE, TESSIEWA SITULA'E
Artinya :
Tipu daya mungkin berhasil untuk sementara, tetapi kebenaran tak termusnahkan, kebenaran tetap akan hidup dan bersinar terus di dalam kalbu manusia.
Penjelasan :
Karena sumber kebenaran datangnya dari Tuhan.  Yang sedikit  mungkin mengalahkan yang banyak untuk sementara karena kekuatan. Akan tetapi yang banyak tidak dapat diabaikan atau dimusnahkan. Yang banyak saja sudah satu kekuatan apalagi yang banyak membina kekuatan. Adalah tidak mungkin matahari tenggelam di siang hari, seperti tidak mungkinnya memusnahkan kebenaran.

Bone,  28 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun