Matcha adalah teh hijau bubuk khas Jepang yang tengah digemari sebagai minuman sehat yang kaya antioksidan. Banyak orang menganggapnya sebagai alternatif kopi yang lebih lembut dan alami. Namun, meski dikenal penuh manfaat, matcha juga punya sisi lain yang tak selalu cocok untuk semua orang.
1. Kafein: Sahabat Sekaligus Pemicu Gelisah
Satu cangkir matcha bisa mengandung sekitar 70 mg kafein, mendekati kandungan kafein dalam secangkir kopi. Jika Anda sensitif terhadap kafein, efek seperti jantung berdebar, gelisah, hingga gangguan tidur bisa muncul. Minum matcha saat perut kosong juga bisa memicu mual atau sakit perut.
2. Matcha Bisa Menghambat Penyerapan Zat Besi
Tanin dan katekin dalam matcha dapat mengganggu penyerapan zat besi non-heme (dari sumber nabati). Hal ini berpotensi memperburuk anemia, terutama bagi wanita hamil, vegetarian, atau penderita defisiensi zat besi. Disarankan untuk tidak mengonsumsi matcha bersamaan dengan makanan utama.
3. Risiko terhadap Kesehatan Hati Jika Berlebihan
Meski langka, ada laporan mengenai gangguan hati akibat konsumsi ekstrak teh hijau dosis tinggi. Matcha dalam jumlah normal umumnya aman, tapi minuman ini juga mengandung konsentrasi katekin tinggi yang, dalam dosis besar, bisa membebani hati.
4. Kemungkinan Interaksi dengan Obat
Matcha dapat memengaruhi metabolisme beberapa obat, seperti obat tekanan darah, pengencer darah, dan beberapa antidepresan. Ini karena kandungan katekin dan kafein bisa mengubah cara tubuh memproses obat tertentu. Jika Anda mengonsumsi obat rutin, ada baiknya berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum minum matcha secara teratur.
Kesimpulan: Nikmati dengan Takaran yang Pas
Tidak ada yang salah dengan menikmati matcha sebagai bagian dari pola hidup sehat. Namun, penting untuk tetap memperhatikan dosis, waktu konsumsi, dan kondisi kesehatan pribadi. Konsumsilah dalam jumlah wajar 1 hingga 2 cangkir per hari dan hindari konsumsi saat perut kosong atau bersamaan dengan suplemen zat besi.