Mohon tunggu...
Humaniora

Model Kepemimpinan Rasulullah SAW

12 Desember 2016   17:24 Diperbarui: 12 Desember 2016   17:38 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mecheal The Hart  seorang penulis berkebangsaan Jerman, menulis suatu buku mengenai Rasulullah SAW, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan  judul, Seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia, penulis buku tersebut menempatkan Muhammad SAW sebagai tokoh nomor 1 paling terkenal dan berpengaruh, tulisan  ini memang tidak berlebihan, karena keberadaan beliau merupakan pemimpin besar yang tidak tergantikan sepanjang masa. Dengan waktu yang relatif singkat yaitu dengan waktu sekitar 23 tahun bisa merubah keadaan bangsa Arab dari masyarakat yang tidak berpradaban dan kacau balau, menjadi masyarakat  Madani, yaitu masyarakat yang memiliki peradaban tinggi dan juga masyarakat yang taat dan patuh kepada Allah Tuhan yang kuasa.

Tentunya ada beberapa rahasia dibalik keberhasilan kepemimpinan Rasulullah, seharusnya bisa dijadikan panduan atau acuan, jika kita ingin berhasil dalam menerapkan satu bentuk  kepemimpinan yang ideal , sebab salah satu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negara adalah persoalan kemampuan dalam menerapkan kepemimpinan, apalagi bangsa kita yang sangat majemuk dan hetrogen, perlu diupayakan suatu bentuk dan model kepemimpinan yang mampu menjawab tantangan yang semakin lama semakin kompleks. Berikut ini beberapa model kepemimpinan yang dimiliki Rasulullah SAW anatara lain adalah :

Pertama. Pengesaan Allah, bila kita baca Buku Sejarah Peradaban Islam, bangsa Arab pada mulanya berfaham Politheisme terhadap ketuhanan, yaitu berupa patung atau berhala yang disembah dan dijadikan tuhan-tuhan untuk disembah, pemahaman seperti ini sudah berabad-abad lamanya dan sudah trun temurun, kemudian Rasulullah SAW merubah menjadi Monotheisme Absolut, yaitu hanya Allah SWT yang Esa, sebagai Tuhan yang disembah.

Kedua. Mempersatukan Umat, salah satu kriteria Jahiliyah adalah suka bermusuhan, baik antara suku-suku maupun sesama satu suku atau kabilah. Dimulai oleh Rasulullah sejak dari kota Mekah, kemudian dilanjutkan setelah hirah (pindah) ke kota Madinah, dengan mempersatukan kaum Muhajirin dari Mekah, dengan kaum Anshor (Madinah), menjadi suatu kekuatan yang sangat dahsyat pada waktu itu.

Ketiga. Membangun Pemerintahan, memang Rasulullah tidak lama untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang kuat untuk ukuran waktu itu, yaitu dengan dukungan utama dari kaum Muhijirin dan Anshor, maka  lahirlah masyarakat Madani yaitu masyarakat yang memiliki peradaban tinggi, dan juga masyarakatnya taat kepada Allah SWT (baldatun thoyibatun wa robbul ghofur). Sehingga pemerintahan yang dibangun Rasulullah adalah pemerintahan pertama, karena bangsa Arab sebelumnya dijajah bangsa Parsi dan Rumawi, belum pernah memiliki pemerintahan sebelumnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun