Mohon tunggu...
Hasfi Mutiara Insani
Hasfi Mutiara Insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

I am an analytical thinker who loves to create new ideas or thoughts for a change

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022: Let's Be Mindful! Membaca Buku sambil Mendengarkan Instrumen Musik bersama Siswa Kelas 6 SDN Karyawangi

12 Agustus 2022   12:15 Diperbarui: 2 September 2022   17:58 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa pandemi COVID-19 yang telah berlangsung sejak tahun 2020 awal hingga saat ini cukup banyak berdampak terhadap aktivitas serta perubahan perilaku masyarakat. Berbagai kegiatan dilakukan dari dan dalam rumah hingga para siswa harus belajar secara daring. Hal ini merupakan salah satu metode alternatif demi keberjalanan pendidikan di Indonesia dan siswa terhindar dari penyebaran virus COVID-19.

Kini kabar baik akhirnya datang. Pemerintah mulai memperbolehkan aktivitas secara tatap muka di awal menuju pertengahan tahun 2022. Berbagai aktivitas mulai kembali berjalan normal. Sebagian masyarakat sudah tidak memakai masker lagi dan sebagiannya terdapat pula yang menjadi terbiasa memakai masker. Dampak dari pandemi ini juga terlihat di dunia pendidikan. Terdapat sebagian tenaga pendidik yang meninggalkan sekolah dan lebih memilih pekerjaan lain sehingga sekolah kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia) untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi bangsa Indonesia. Selain dampak yang dialami tenaga pendidik, terdapat dampak yang juga dialami para siswa. Salah satunya ialah penurunan perkembangan psikis anak-anak serta usia mental yang tidak berkembang, yang mana siswa menjadi terlihat seolah-olah mereka masih ada di masa dua tahun yang lalu. karena tidak terjalinnya interaksi sosial secara langsung yang berjalan secara rutin selama dua tahun ini.

Mengetahui permasalahan tersebut, mahasiswa UPI yang sedang melakukan KKN di bulan Juli hingga Agustus pun beraksi turun ke masyarakat untuk membantu pemulihan serta pembangunan masyarakat akibat pandemi COVID-19. Salah satu bagian dari mereka adalah keempat orang mahasiswa yang memilih SDN Karyawangi sebagai tempat untuk memulihkan serta meningkatkan pendidikan yang berkualitas. Mereka adalah mahasiswa PGPAUD, Psikologi, Ilmu Keolahragaan, dan Pendidikan Bahasa Arab yang berasal dari fakultas yang berbeda-beda.

Salah satu kegiatan pemulihan dan peningkatan pendidikan berkualitas yang mereka tetapkan ialah kegiatan Tadarus Buku dengan konsep Mindful Reading atau membaca dengan penuh perhatian dan konsentrasi penuh. Kegiatan Tadarus Buku merupakan kegiatan berupa membaca buku sambil mendengarkan instrumen musik. Kegiatan ini dilakukan bersama kelas 6 SDN Karyawangi selama satu bulan penuh. Siswa kelas 6 dipilih karena tujuan lain dari kegiatan ini ialah sebagai bekal bagi mereka agar pembiasaan literasi ini berlangsung hingga mereka duduk di bangku SMP dan seterusnya.

Kegiatan Tadarus Buku bisa dikatakan merupakan kegiatan pengadaan kembali Gerakan Literasi Sekolah. Pengadaan kembali kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat baca para siswa sebagai generasi penerus bangsa. Sehingga persentase literasi masyarakat Indonesia pun dapat meningkat dari tahun sebelumnya dan Indonesia memiliki generasi bangsa yang cerdas yang anti kena hoaks.

Jika banyak orang yang mempersepsikan bahwa membaca itu membosankan, melalui kegiatan ini membaca akan dipersepsikan sebagai hal yang menyenangkan. Karena kegiatan ini tidak hanya sekadar membaca saja, namun para siswa diperkenankan memilih buku yang sangat mereka sukai untuk dibaca. Mereka akan membaca sambil mendengarkan instrumen musik.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Mendengarkan instrumen musik dapat membuat fokus para siswa dalam membaca meningkat. Hal ini telah dibuktikan oleh sejumlah penelitian. Secara psikologis, musik memiliki pengaruh menciptakan suasana nyaman bagi para pendengarnya. Instrumen musik tanpa vokal atau nyanyian dapat mengurangi gejala kecemasan dan depresi serta menurunkan tekanan darah. Stimulus yang diterima oleh telinga berproses menjadi sebuah perasaan penerimaan berupa emosi tenang dan bahagia. Dengan adanya kedua emosi tersebut, pikiran menjadi fokus dan otak dapat bekerja secara efektif dalam mengolah setiap kata-kata atau isi buku sehingga tersimpan dalam memori otak dengan baik.

Setelah membaca sambil mendengarkan instrumen musik, para siswa diminta untuk menuliskan bagian buku yang telah dibaca. Ketika para siswa menuliskan kembali isi buku yang telah dibaca, mereka sedang melatih memori otak agar isi buku dan berbagai kosakata di dalamnya tersimpan dalam memori jangka panjang otak. Hal ini tentunya dapat berpeluang menjadikan para siswa sebagai generasi yang memiliki kecerdasan berbahasa serta berpengetahuan luas.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun