Mohon tunggu...
Muhammad Hasbiy
Muhammad Hasbiy Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang mahasiswa tugas belajar Program Diploma IV di Politeknik Keuangan Negara STAN yang menyukai aktivitas fisik dan mulai belajar menulis. Mari bersua IG : @hasbiysyukurm

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review: Pitch Perfect 3 (2017)

30 Desember 2017   20:30 Diperbarui: 30 Desember 2017   20:54 2063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari kekaguman pada Pitch Perfect 1 dan 2, Saya memutuskan untuk menonton sambungannya, Pitch Perfect 3 - Last Call Pitches,begitulah yang tertulis pada "now showing" screendi salah satu bioskop, mencoba menjelaskan bahwa Pitch Perfect 3 boleh jadi dibuat untuk melengkapi trilogi film musikal tersebut.

Pitch Perfect 3, sebuah popcorn film di penghujung tahun 2017.

Setelah vakum cukup lama dari dunia tarik suara, kerinduan untuk kembali bertemu dengan anggota lain, ditambah dengan daily lifeyang cukup membosankan, The Bellas mengadakan reuni.  Mereka memutuskan untuk kembali bernyanyi bersama pada sebuah rangkaian kompetisi di Eropa (USO Tour) untuk memperebutkan kesempatan untuk tampil sebagai performer pembuka DJ Khaled a.k.a Billy. Pada kompetisi tersebut, mereka bertemu dengan beberapa band yang menggunakan alat musik dalam aksinya. Beca (Anna Kendrick) yang pada dasarnya memang memiliki kemampuan lebih di bidang musik tak luput dari pantauan DJ Khaled (dalam hal ini, Theo a.k.a Guy Burnet a.k.a Telinganya DJ Khaled).

Jokes yang ditampilkan lumayan (kriuk), awkward, sekaligus slapstik. Jika boleh mencontohkan, humor yang dilontarkan Amy (Rebel Wilson) tentang first base, second base, dan third basemenimbulkan reaksi yang berbeda setiap orangnya. Beberapa penonton yang mengerti (termasuk Saya) menyunggingkan senyum sembari menutup mata karena malu, sementara beberapa penonton lain diam tak bergeming (karena tidak mengerti, atau mungkin karena tidak ingin dianggap mengerti, entahlah).

Penampilan masing-masing performer tidak perlu diragukan lagi. Lagu yang disajikan menjadi daya tarik utama pada Pitch Perfect 3 (well, actuallymemang inilah daya tarik utama Pitch Perfect termasuk pada film sebelumnya).

Eng,

Ada beberapa hal yang ingin dikomentari, diantaranya The Bellas yang sudah ''merusak'' pesta DJ Khaled tapi masih diperbolehkan ikut kompetisi, kemudian band kompetitor yang segitu banyak tapi yang muncul Evermoist melulu,kompetisi itu sendiri yang menandingkan band dengan a capellarasanya tidak apple to apple. Terus terang Saya bingung film ini mau dibawa kemana.

Bagaimana jika dibandingkan dua film sebelumnya?

Saya pribadi lebih senang dengan Pitch Perfect 1 karena alur ceritanya masih cukup jelas, pengenalan karakter yang cukup kuat, ditambah dengan performance ''When I'm Gone'' nya Beca masih membekas sekali di hati. Ya, penilaian ini bisa jadi sangat subjektif mengingat Pitch Perfect 1 Saya saksikan 5 tahun yang lalu, saat Saya masih remaja.

Sebagai penutup, akankah Beca mampu membawa the Bellas untuk tampil di pertunjukan spektakuler? Siapkan popcornmu, silakan tonton untuk mendapatkan jawabannya.

Rating6,5/10.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun