Mohon tunggu...
Hasan Ali Rafsanjani
Hasan Ali Rafsanjani Mohon Tunggu... -

Mulailah dengan sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menangis, dan Menangis

1 April 2015   06:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:42 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menangis merupakan salah satu cara seseorang mengekspresikan emosinya, hal ini dilakukan tidak hanya dikarenakan sebuah kesedihan semata melainkan untuk mengungkapkan kebahagian yang sangat besar pun seseorang bisa sampai menangis.

Pada kesempatan kali akan sedikit membahas bagaimana seorang bayi yang baru lahir hingga dia bisa berbicara, yang mana diantara masa itu sang bayi belum bisa berbicara, lalu bagaimana ia mengungkapkan apa yang dia inginkan? Bagaimana dia bisa berkomunikasi dengan sang ibu? Apakah seorang bayi yang belum bisa berbicara tidak bisa berkomunikasi?

Semua pertanyaan di atas jawabanya hanya satu yaitu menangis, ya benar menangis. Menangis merupakan cara paling kuat untuk bayi mengungkapkan apa yang dia inginkan dan merupakan salah satu alak komunikasi sebelum bisa berbicara.

Wolff (1969) membedakan empat pola tangisan bayi:

1.Tangisan lapar ( tangisan berirama, yang tidak selalu berasosiasi dengan lapar )

2.Tangisan marah ( variasi dari tangisan berirama,karna kelebihan udara dipaksa melalui pita suara )

3.Tangisan kesakitan (tangisan keras yang tiba-tiba dating tanpa diawali erangan, kadang- kadang diikuti dengan menahan nafas )

4.Tangisan frustasi ( dua atau tiga teriakan berlarut-larut tanpa menahan nafas berkepanjangan.

Begitulah salah cara bayi mengekspresikan apa yang dia inginkan dan rasakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun