Mohon tunggu...
HASANUDDIN SEMM
HASANUDDIN SEMM Mohon Tunggu... Dosen - TINGGAL DIJALAN KEMAKMURAN KEL SIDODADI KEC WONOMULYO

BEKERJA SEBAGAI TENAGA PENGAJAR

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masni (Antara Sulbar dan Kaltara)

7 Desember 2021   09:15 Diperbarui: 7 Desember 2021   09:19 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

M A S N I

( ANTARA SULBAR DAN KALTARA)

Oleh : Hasanuddin, SE., MM

Masni namanya murid kelas enam yang satu sekolah dengan saya, kami bertetangga, ayahnya seorang petani dan ibunya berdagang dipasar dan ayah saya seorang guru dan ibu saya seoranga pedagang pakaian, masni anak manis, centil dan sedikit cerewet,tapi pintar,  sementara saya pendiam dan sedikit pemalu, tapi otak juga encer

Saya dan masni setiap hari kami berangkat kesekolah bersama, maklum kami satu kelas terkadang. Masni selalu mendahului saya dalam persiapan kesekolah dia memang rajin dan tekun

Iccan...iccan... Lutta ( Malas ).... teriaknya didepan pintu rumahku, ya memang hampir tiap hari kerjanya memang teriaki saya

Ya... tunggu cerewet...balasku dari dalam rumah, saya sementara sarapan

Cepat.. sudah jam berapa ini teriaknya lagi dasar Lutta

Tunggu ...tunggu Cerewet, dasar cerewet...

Sore itu  ketika telah selesai pengumuman kelulusan kelas 6 di sekolah kami. Bapak dan ibu masni berkunjung kerumah saya menemui bapak dan ibu saya. Saya bertanya-tanya ada apa bapak dan ibu masni kerumah, saya mengendap-endap berjalan kepintu tengah agar dapat mendengar percakapan mereka.

Ada apa gerangan tetangga dekat datang berkunjung, sapa ayahku bersamaan dengan ibuku,

Alhamdulillah pak dan ibu kabar baik pak jawab bapak dan ibu masni

Mari pak ibu silahkan duduk, ibu saya sudah permisi kebelakang untuk menyiapkan minuman untuk kedua orang tua masni, terima kasih pak jawab pak masni,  sambil mempersilahkan istrinya duluan duduk

Dari balik tirai tengah rumahku, keluar ibuku sambil membawa 4 gelas teh manis dan sepiring pisang goreng, mereka duduk berempat

Dari balik tirai kucegat ibuku,

Bu... kenapa bapak dan mama Masni, tanyaku

Cuma silaturrahim dengan bapak dan ibu sekaligus ingin pamit jawab ibuku sekenannya

Memangnya, mau kemana kedua orang tua masni... Lanjutku bertanya..

Dia mau berangkat ke nunukan kalimanntan, dia mau kerja di sana sekaligus berusaha lanjut ibuku

Masni... Bu apa juga ikut, tanyaku penasaran..

Ibuku melihatku dengan saksana, lalu memberikan jawaban,satu keluargaa dan runmahnya juga sudah ada yang membeli nama pak mol, jadi semuanya berangkat. Jawab ibu lagi, lalu meninggalkan aku yang masih bengon..

Aku terperosok kebawah, lalu duduk seakan tak percaya

Masni, gadis manis, hitam manis, walau cerewetnya minta ampun, namun sangat peduli sama teman, setia kawan dan suka berbagi

Pernah suatu hari, sabar tiba-tiba mau memukulku, namun masni dengan berani maju untuk melindungiku, tanpa rasa takut sedikit pun, akhirnya, karena sabar tidak mau berususan dengan masni, maka dia melankah mundur secara teratur.

Iccan... maaf yaa.. aku akan berangkat ke nunukan ikut orang tua ku, masni membuka pembicaraan, ditepi sungai berbatu yang mengalirkan air yang jernih di tambah pohon-pohon yang rindang.

Ya akhirnya kita berpisah juga setelah sekian lama kita bersama-sama. Main bersama, ke sekolah bersama, jajan bersama, main di sungai bersama, saya mohon maaf jika ada kesalahan sayaa, lanjut iccan

Ya.. saya juga jika ada selahan saya juga mohon maaf, walau aku kadang cerewet, namun saya sangat setia kawan,lanjut masni

Saya tahu...itu pula yang membuat saya berat sekali untuk perpisahan ini, andai saya bisa protes, maka tidak kubiarkan kamu pergi

Selamat jalan masni.... semoga selamat sampai ditujuan

Ya iccan selamat tinggal semoga kita bisa ketemu kembali,walau saya tidak tahu kapan.

***.

Disela- selah kesibukan tugasnya sebagai seorang asesor yang ditugaskan melakuaan visitasi, Iccan duduk-duduk sendiri ditengah taman, sambil bersantai menikmati alun-alun kota nunukan sambil memperhatikaan indahnya taman tersebut dalam hati berkata

Siapa bilang alun-alun kota bukan lagi tujuan wisata yang menarik? buktinya di Nunukan, alun-alunnya menjadi objek wisata populer yang dikunjungi banyak orang. Pastinya Anda yang baru pertama menginjakkan kaki di Kabupaten Nunukan, maka akan menjadi hal yang wajib untuk mengunjungi Alun-Alun Kota Nunukan.

Bahkan alun-alun tersebut dijadikan Kota Nunukan pusat berkumpulnya masyarakat Nunukan. Dengan desain alun-alun yang begitu indah seperti adanya kolam yang berada di tengah alun-alun serta berdekatan dengan Tugu Dwikora, semakin membuat alun-alun ini cukup menarik untuk dikunjungi. Tidak hanya di siang dan di sore hari saja, tetapi ketika malam hari Alun-Alun Kota Nunukan telah menjelma menjadi tempat wisata di Kalimantan Utara yang menyenangkan untuk nongkrong menikmati indahnya Kota Nunukan di malam hari bersama orang tercinta. Pastikan Anda membuat jadwal berlibur yang tepat ya.

Iccan.. menerawang dan tiba-tiba teringat kembali masni... bukankah masni ada di kota ini, diakan dulu ikut bapak dan ibunya ke nunukan pikirnya dalam hati

Sambil terus menerus memikirkan masni, dia juga membayangkaan bagaaiman gadis tersebut saat ini, badanya, wajahnya, dan lainnya semua berkecamuk dalam hati

Memasuki hari ketiga Iccan masih menjlankan tugasnya melakukan visitasi, sambil menjaankan tugas dia juga terus mencari-cari sosok masni, diama di sekaarang,

Dalam temu awal, kepala sekolah memperkenalan satu persatu-satu, mulai dari wakil kepsek, guru dan tenaga tindik

Saya persilahkan ibu berikutnya untuk memperkenalkan diri sahut kepala sekolah memberi kesempatan

Nama saya Masniwati atau biasa dipanggil bu masni sahutnya sambil memperkenalkan diri,

Bu Masni memang Cantik memakai jilbab walau kulitnya hitam manis, namun tetap anggun dan berwibawa

Mendengar nama Masni disebut, maka iccan yang tadinya biasa-biasa saja, tiba-tiba  dia terkaget-kaget dan mendongakkan kepalanya sambil penatap bu masni secara saksama dan telitih, apakah bu Masni ini adalah masni yang sementara saya cari gumannya dalam hati

Iccan terus menperhatikan secara saksama, dia juga tidak berani menambil kesimpulan, bahwa masni yang dia cari adalah  bu masni yang sementara memperkenalkan dir

Iccan tidak berani berspekulasi, sebab dia tidak memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh masn, sampai selesai bu masni memperkenalkan diri, Iccan belum berani mengambil kesimpulandalam diskusiteknis dengan kepala sekolah iccan menjelaskan kepada kepsek agar mempersiapkan guru, tenaga indik, orang tua siswa, ketua/ Sekretaris komite serta siswaa untuk diwawancarai

Iccan meminta khusus kepada  Kepsek dan rekannya agar sesi wawancara dia ingin wawancara dengan bu masni

Sambil menunggu sesi wawancara dengan bu Masni, iccan terus meenerus mengingat tanda-tanda atau ciri-ciri  serta kebiasaan masni masa lalu yang mudah untuk diingat berdua

Iccan teringat bahwa masni memiliki tahi lalat di bawah dagu, namun kalau memakai jilbad tidak bisa kelihataan

Kebiasaan lain masni yang masih teringat adalah kebiasaannya memanngil Iccan Lutta ( Malas) dan sebaliknya iccan biasa memanggil masni dengan sebutan Masni cerewet

Iccan menunggu diruang wawancara, sambil mempersiapkan beberapa pertanyaan yang akaan di gli dari bu guru.

Masni masuk perlahan, sambil memberi salam dan tersenyum, dia berdiri dihadapan Iccan

Silahkan duduk bu masni, jangan ragu-ragu..pinta iccan

Iya pak terima kasih

Bu masni memang asli Orang sini ya... Iccaan basa basi

Tidak Pak saya dari Sulbar Pak, tepatnya Wonomulyo Polman

Cerewet... Kamukah Itu Masni cerewet.... Bisik Iccan Pada Bu masni

Mata bu Masni Terbelalak dan kaget setengah mati,  sehingga dagunya agak naaik sehingga terlihat dengan jelas tahi lalat yang ada di bawah dagunya

Iccan Lutta....Iccan Lutta... Jawab masni setengah berteriak, namun cepat-cepat ditutup mulutnya kembali,

Iya... saya iccan.. Maasih ingatkah gaa...

Mana bisa saya lupa... iccan, dasar lutta

Iccan terus mengigau, ceplas ceplos saking gembiranya bertemu masni,

Masni juga begitu tak disangka kalau dia bisa bertemu di  Nunukan Kaltara

Tiba-tiba WA Iccan berbunyi rupanya dari bu Jil, " pak Itu Ibu Masna Bukan Bu Masni, dari tadi bapak menyebut-nyebut bu masni, masni siapa " dia memberi informasi,pak jangan mengigau dari tadi bapak wawancara denga bu Masna, adapakAH  dengan bu masni  Pak..?

Iccan terkaget-kaget ternyata dia melakukan wawancara dengan bu Masna Bukan dengan Bu Masni

Iccan tersandar di kursinya sambil, sambil angannya melayan dan berguman dalam hati "Masni...masni Cerewet... Dimana kau sekarang"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun