Mohon tunggu...
Harun Al Rasyid
Harun Al Rasyid Mohon Tunggu... Freelancer - (21107030019)

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Rute Pendakian Bukit Daun Bukan Pendakian Ceria

10 Juni 2022   14:23 Diperbarui: 10 Juni 2022   14:29 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri. Harun "puncak MT Daun"

Usaha takkan pernah mengkhianati hasil adalah kata pepatah yang akan kamu rasakan jika mendaki di gunung Daun. Seperti judulu bukit daun bukan merupakan pendakian ceria yang treknya mudah untuk di lalui , tak hanya tanjakan sesekali kita harus merangkak bahkan melompat di trek ini ,jika berpikir badanmu akan tetap bersih itu hanya mimpi sudah dapat di pastikan seluruh badan akan terkena lumpur bahkan bisa berdarah terkena tajamnya duri di rimba gunung daun.

Bukan Melebih lebihkan pasalnya beberapa suhu pendakian yang pernah mendaki ke gunung gunung yang terkenal seperti kerinci dan dempo dibuat ampun oleh susahnya trek gunung daun ini, hal ini bukan tanpa alsan karena belum masuk taman wisata jadi jalur yang ada tidak pernah di urus tidak rangers yang bersiap dan membuat atau mencari jalur yang mudah. 

Hanya ada satu jalur dan itu pun kadangan vegetasi yang berada di sekitar jalur kerap kali menutupi jalan, hanya pita biru dan merah sebagai penanda jalan yang kian hari beberapa tanda itu mulai hilang, di tambah dengan ini adalah hutan belantara banyak sekali jalur jalur yang di buat oleh pemburu dan para penebang liar yang kerap kali membuat rancu dan bingung harus memilih jalur yang mana

Cerita jalur ini adalah cerita penulis yang saat itu mendaki di sekitar tahun 2021 ntah sekarang jalurnya sudah bagaimana tapi yang di dengar sampai sekarang bukit daun masih belum masuk Kawasan taman wisata tapi keindahanya tetaps saja mengundang minat para pendaki unutk menjajali dan mengetest fisik apkah mampu menaklukkan gunung dengan ketinggian 2467 Mdpl ini

Dari rumah warga ke pintu rimba kita berjalan sekitar 4 jam dengan kontur full menanjak yang lumayan menyakitkan kaki dari aspal kita naik ke jalan bersemen sekitar 1,5 jam melalui kebun kopi dengan kemiringan bisa dibilang 60 derajat, setelah selesali melewati kebun kopi kita di hadapkan hamparan kebun teh yang luas dan indah. 

Di sinilah rute mulai menyakitkan kaki jalan di penuhi batu batu yang besar dan tajam naik sekitar 2 jam lagi sampai nanti masuk ke pintu rimba 2 jam ini tak terasa karena kita pemandangan yang di sajikan sudah indah dan jika beruntung bisa mendapat lautan awal jika tak dapat pun pemandangan kota rejang lebong juga tesusun rapi di hamparan mata

Setelah pintu rimba inilah petualangan dan perjuangan dimulai baru masuk di Pintu rimba kita akan melewati kecil nan Panjang biasa di sebut jalur tikus. 

Bagi pendaki berkerier tinggi harus menunduk bahkan beberapa kali merangkak di dalamnya sekitar 1 jam dsini masih banyak kita temui ban ban motor bekas pemburu atau penebang , setelah itu kita melewati hutan sengon dan pohon pohon besar di sinilah mungkin para penebang melakukan aksinya dan beberapa kali kita harus tiarap atau meloncat karena jalurt yang dilewati tertutup pohon besa

Setelah hutan sengon kita akan melewati Hutan yang di penuhi pohon pisang  tapi ini bukan pisang biasa , pohon pisang ini berada di ketinggian sekitar 1300 Mdpl.

Ini diesbut pisang hutan yang tak bisa dimakan bahkan kera saja tak mau makan pisang itu. Memasuki lagi kebun sengon dan pohon besar sampailah kita di shelter 1 dan disni berbeda dengan gunung lain ada yang Namanya shelter dan post yang masing masing ada 3 sampai puncak dan letaknya selaang seling antara shelter dan post. Shelter adalah tempat berhenti kecil dan post bisa di gunakan untuk berkemah jika mislanya tak mampu melanjutkan pendakian

Shelter 1 merupakan tempat istirahat pertama selanjutnya di teruskan dengan post1 yang kira kira ditempuh dalam waktu kurang dari 2 jam, shelter 1 ke post satu adalah tempat yang dekat dengan sungai dan ada air terjun dercikkan air yang ada di disana terdengar sampai ke trek pendakian minum di sungai ini bagaikan minum dari kulkas hawa dingin sudah mulai memasuki pakian yang kita kenakan bahkan beberapa botol minum jika lama tak di gerakkan bisa berembun

Masuk ke post 1 ke post 2 vegetasi dan tingginya pepohonan mulai menurun tanah yang kita injak menjadi gambut dan kerap kali membuat kaki ini tergelincir di tapi bagusnya treknya akan jadi sedikit landai dan memudahkan kita melakukan pendakian beberapa sungai kecil pun kerap kali kita temui di dekat trek pendakian

Banyak tipe hutan yang akan kita temui mulai dari post 2 smpek nnti ke post 3 mulai disini hawa dingin bener bener masuk bahkan melewati tebalnya jaket yang kita kenakan, bulu kuduk pun terasa merinding seolah kita memasuki alam lain karena di samping perubahan hawa yang terasa berbeda kabut pun mulai memenuhi trek mengurangi jarak pandang, jangan berharap sinyal cahaya saja bahkan tak mampu menembus kabut disitu

dokpri. Harun
dokpri. Harun "hutan lumut"

Hutan yang semula tropis sekarang berubah menjadi hujan hutan tropis karena di rute itu setiap pohon selalu basah dan berlumut menandakan bahwa kondisi disana selalu dingin , di sini kita akan menemui hutan pinus dan juga kerajaan laba laba. 

Kata penduduk setempat pasalnya disana banyak kita temui di pohon pohon sarang laba laba dengan ukuran yang tidak biasa di tambah laba labanya juga melebihi telapak tangan manusia dewasa jika sudah sampai itu artinya kita tak jauh lagi dari puncak Gunung Daun ,kelihatanya sebentar tapi total dari shelter 1 sampai post 3 kurang lebih memakan waktu 6- 7 jam ..berjam jam di hutan takkan lagi terasa

Jalur menuju puncak mulai bisa dirasakan Ketika kita haru climbing jalurnya begitu curam dan licin hamper d 65 derajat tanah yang basah dan batu batu yang di tumbuhi lumut tak bisa menjadi pijakan yang enak tangan harus senantiasa memegang pohon dan ranting tumbuhan yang kerap kali adalah duri dan al hasil melukai tangan,

Vegetasi mulai berbeda di ujung ujung pohon sudah mulai terang menandakan kita sudah ingin sampai puncak dan benar saja kita telah sampai di puncak gunung daun, puncak gunung daun bukan seperti gunung gunung api puncaknya hanya kecil dan sempit karena memamng top view yang di jual bukanlah puncak tetapi danau setelah di puncak kita di haruskan turun kurang lebih 2 jam menuruni hutan yang juga licin dan lebat dis inilah carier dengan harga dan warna apapun akan sama ,

Turunan yang curam menuntut kita untuk melempar cairer ke bawah baru kita turun kesana karena jika memaksa menggendong akan berbahaya di sini jalur akan terasa berbeda walau terlihat pendek tapi itu sebenaenya jauh sekali alang alang dan beberapa pohon mulai terlihat pinggri danau yang ingin di jadikan tempat camp juga muai terlihat mudah saja menemukan tempat camp karena pinggiran danau sangat luas  dan selamat anda telah sampai di top view dan top camp gunung daun

dokpri. harun
dokpri. harun "top view danau Bukit Daun"

Banyak versi pendakian tergantung pengalaman dan kekuatan jika untuk manusia biasa bisa memakan waktu 12 -- 14 jam apa lagi membawa perempuan bisa sampai 2 hari belum sampai ke top view , jika ingin mendaki kondisikan tubuh vit karena sungguh ini gunung yang tak ada asuransinya ,, siap turun ke gunung daun berarti siap menghadapai segala resiko yang ada didalamnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun