Mohon tunggu...
Harum Bahiya
Harum Bahiya Mohon Tunggu... Novelis - pelajar SMA

hai.. aku Hiyaa, remaja yang baru mengenal gimana sih kehidupan di SMA. dari masih duduk di bangku SMP, aku sudah mulai tertarik dengan dunia fiksi terutama novel. dari situlah aku mulai belajar buat cerita cerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tunggu. Ayo Pergi

17 Maret 2024   23:35 Diperbarui: 18 Maret 2024   04:44 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aqila Hafsa, bangun dek. Sebentar lagi mas berangkat nih, ayo sini dulu ada yang mau mas bilang."

Hari ini Aqila izin tak datang ke sekolahnya sebab jarak sekolah dari rumah ibu lumayan memakan waktu, apalagi di jam berangkat kerja seperti ini.

Terdengar suara pintu terbuka dari sebrang meja makan. Sesosok gadis cantik dengan surai panjangnya yang dibiarkan tergerai bebas bertengger di depan sana. Dengan dibalut baju tidur putih dan celana hitam, perlahan dia menghampiriku seraya mengusap usap wajahnya.

"Ada apa mas?" Jawabnya menarik bangku di hadapanku.

"Aqila dengerin mas. Tadi malam ibu kirim pesan ke mas Raka kalau ibu lagi jaga nenek di rumah sakit. Kamu kalau mau susul ibu, duluan aja ya dek. Sekalian bawain baju ganti buat ibu. Mas kayanya bakal pulang telat karena ada pertemuan band hari ini. Kamu jangan lupa makan sebelum berangkat, kabarin mas Raka kalau ada apa apa, ya."

"Iya mas, iya."

"Yasudah ini kamu kunciin pintunya dulu ya, mas mau jalan nih. Omong omong, kamu lihat kunci motor mas tidak? dari kemarin mas kehilangan kunci motor."

"Yang ada gantungan beruang putih bukan? itu ada samping rak buku ibu." Manikku mengikuti jari telunjuk yang Aqila acungkan ke suatu tempat.

Setelah kudapati benda yang kucari sedari kemarin, aku mengambil tas ku di bangku yang kupakai untuk sarapan beberapa menit sebelumnya, lalu berpamitan dengan Aqila.

Jarak tempuh sekolahku dari rumah tak begitu jauh. Kalau pakai motor kurang lebih sekitar sepuluh menitan. Kalau jalan kaki ya.. satu kali lipat dari naik motor.

"Oh sayangku kau begitu.. Sempurna~~" Aku menancapkan gas tak terlalu kencang. Disepanjang perjalanan menuju tempat tujuan, kuhabiskan dengan bernyanyi. Tapi terkadang mengomentari hal hal random yang manikku tangkap selama perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun