Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Memahami dari Mana Asal Kesantunan Anak STM

30 September 2019   13:45 Diperbarui: 30 September 2019   19:21 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rangga sedang menyendiri di gudang sekolah. (sumber: tangkapan layar dari film AADC)

1/Beberapa pelajar hendak meyerang balik. Mereka berlarian, menyeberang jalan, tapi ada seorang kakek hendak di tengah pelajar itu, dengan tenang.

Alih-alih bertindak brutal, para pelajar itu justru salim ke kakek tersebut. Meminta doanya agar supaya semua baik-baik saja.

2/
Para pelajar asal Tangerang hendak ikut bersama pelajar lainnya melakukan aksi di depan DPR/MPR. Baru setengah jalan, mereka bertemu dengan petugas Dishub.

Tidak. Pelajar tersebut tidak menyerang atau merusak.

Pelajar tersebut justru salim kepada petugas Dishub.

Antre, satu per-satu, sambil mendengar nasehatnya untuk berhati-hati selama menjalankan aksi.

3/
Ada banyak yang kaget ketika pelajar STM se-Bogor tiba-tiba bersatu. Hari itu, untuk pertama kalinya, mereka seakan tidak percaya bahwa bisa akur untuk hal yang jau dari nalar.

Itu benar, meski tidak sepenuhnya. Sebab, setiap Ujian Nasional kita --anak STM, sebagaimana aku dulu-- bisa akur dengan STM lain.

Tidak hanya itu, aku pernah datang ke sekolah temanku yang notabene musuh. Kita bertukar bocoran UN dengan santai dan ngopi bareng hingga lulus bareng.

4/
Yang perlu diketahui dari bagaimana anak STM tawuran: mereka pasti janjian. Percikan-percikan kecil di jalan ketika perjalanan berangkat sekolah sekadar percikan-percikan kecil.

Lantas yang sering dilakukan oleh teman-temanku sebelum tawuran terjadi adalah sholat berjamaah di masjid sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun