Ridwan Remin menyelesaikan pertunjukannya dengan durasi waktu 1 jam 3 menit, kata Fajar Warmit yang menjadi time-keeper. Semua penonton berdiri dan memberi tepuk tangan yang meriah. Begitu juga denganku.
Akhirnya ia bisa membuat dan menyelesaikannya dengan baik. Tetapi, ketika selesai acara, di luar gedung acara, Kang Dede Kendor menghampiriku dan bertanya, "bagaimana pertunjukannya?"
Namun, Kang Dede bertanya lagi, misalnya dibandingkan dengan BerGaMiS? Barulah aku diam dan berpikir kemudian.
***
Bercandaan Gang Mini Show (BerGaMiS) adalah mini show pertama komunitas Stand-up Indo Bogor. Formasinya ketika itu adalah Jui Purwoto, Dede Kendor, dan Ridwan Remin. Sudah lama sekali, tahun 2013, seingatku.
Tidak perlu ditanyakan apakah acara itu sukses, sebab jawabannya sudah pasti. Ketiga komika tampil pecah. Tapi yang kemudian menjadi pertanyaan Kang Dede Kendor kali ini adalah apakah Ridwan Remin dalam pertunjukannya kali ini masih sama seperti Ridwan Remin saat tampil di BerGaMiS? Ya, tentu saja.
Aku tidak melihat atau merasakan, paling tidak, ada yang berbeda dengan Ridwan Remin. Ia masih ketus, tentu saja, dan selalu ingin mengatakan bahwa yang benar seperti ini, bukan seperti itu.
Dalam pertunjukan kali ini, kata Kang Dede, perbandingan antara materi baru dan lama Ridwan Remin itu 50 persen. Jadi imbang. Polanya, jika diperhatikan, dibuat menyilang baru-lama-baru-lama dan begitu seterusnya. Artinya, ia mesti membuat 'bridging' dari materi baru menuju materi lama sehalus mungkin sampai penonton tidak menyadarinya. Dan itu berhasil.
Begini. Ridwan Remin itu materinya sangat teks-book. Bagi siapapun yang sudah mendengar materinya dua-tiga kali akan hapal. Itu kekurangannya, tapi kelebihannya tentu materi Ridwan Remin kuat. Meski kamu tahu arahnya akan ke mana, tetap saja lucu. Namun tidak dengan materi barunya.