Seperti ada persanaan kesia-siaan, pikirku. Alasannya tentu saja karena buat apa aku menonton sebuah pertunjukan di mana aku sudah tahu (hampir semua) materinya? Apakah ada yang spesial meski ini adalah stand-up special?
Perlu aku jelaskan, tidak mudah mengubah materi yang sudah jadi. Maksudnya, materi itu memang sudah begitu bentuknya. Diksinya, premisnya, patahannya (punch-line), alur dan sebagainya. Maka tidak perlu heran kalau ada komika yang masih membawakan materi yang itu-itu saja.
Apakah aku akan membatalkan untuk datang ke pertunjukan special Ridwan Remin karena alasan itu?
***
Fajar Nugra adalah komika yang total ketika tampil. Penuh dengan act-out dan jorok. Tapi keresahannya ketika diberhentikan dari stasiun televisi benar-benar lucu. Bagaimana tidak, orang yang menggantikannya di acara tersebut adalah Ridwan Remin.
"Tenang, kamu masih ada di acara ini kok," kata Fajar Nugra ketika memeragakan bagaimana ketika meeting terakhir dengan Produser.
Ada rasa lega ketika itu, karena mungkin ia akan dipanggil kembali untuk shooting. Namun itu semua mendadak sirna ketika produser itu melanjutkan, "hanya saja karakter kamu dibuat mati."
Kemudian Jui sendiri terheran, mengapa mesti bertengkar? Padahalkan mereka orang Bogor. Milih, juga engga; nikmatin programnya apalagi.
***