Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menunggu Steak Tuna Spesial

13 September 2020   14:00 Diperbarui: 13 September 2020   14:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: The Honeycombers

"Pesanan saya mana, yah??? Lama sekali!" keluh Rara.

Kedua sahabatnya maklum saja karena Rara dikenal sebagai orang yang paling tidak sabaran dalam menunggu sesuatu. Apalagi ketika orang lain sudah mendahuluinya, rasa tidaksabarannya akan makin meningkat.

Waktu terus berlalu.  Rara mulai tidak fokus pada pembicaraan bersama sahabat-sahabatnya. Matanya terus mencari-cari pintu dapur dan pelayan.

"Kapan makananku jadi? Ah, jangan-jangan orang-orang ini lupa dengan pesananku?!" Rara makin menunjukkan kekesalannya.

Rara mulai berdiri dan hendak mengarahkan langkahnya pada pelayanan untuk memberikan protes. Kedua sahabatnya berusaha menenangkan, namun tak digubris oleh pemudi yang terkenal keras kepala ini dan bermulut "tajam" ini.

Saat akan menuju ke tempat para pelayan yang sedang sibuk, sebuah piring beserta makanan yang terlihat lezat tiba-tiba menuju ke hadapannya.

"Maaf sudah cukup lama menunggu, kak," ucap sang pelayan sambil meletakkan menu pesanan Rara di atas meja.

Rara kembali duduk dan tidak jadi marah-marah.

"Ini steak tuna spesialnya. Karena ini menu baru, jadi ada bonus spesial hari ini, yakni burger keju ukuran jumbo. Selamat menikmati, kak," ucap Pelayan.

"Kenapa pesanannya lama sekali yah, kak? Sudah saya tunggu dari tadi lohhh!" ketus Rara tiba-tiba sebagai ekspresi kemarahan yang belum sepenuhnya padam.

"Ia, sekali lagi maaf yah, kak. Menu ini penyiapannya memang sedikit lebih lama dibanding yang lainnya. Karena, ikan tuna yang dipakai perlu diolah secara khusus. Proses memasaknya pun menggunakan sebuah resep khusus dari Jepang," pelayan menjelaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun