Mohon tunggu...
Harry Wiyono
Harry Wiyono Mohon Tunggu... Hamba Tuhan

Sebagai : 1. Wakil Gembala GGP Betesda Pamulang 2. Sebagai wartawan sejak tahun 1984 3. Researcher di MRI (Market Riset Indonesia) 4. Researcher di Ecbis Rescons 5. Researcher di CDMI

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Alkitab Bukan Buku Moral

9 Oktober 2025   11:24 Diperbarui: 9 Oktober 2025   11:24 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkitab sungguh merupakan buku iman yang sangat jujur. Ia tanpa tedeng aling-aling, atau menutup-nutupi kesalahan yang pernah dilakukan para leluhur bangsa Israel. Contoh dari kehidupan Yehuda ini. Alkitab begitu jelas bagaimana aib Yehuda dicatat. Bagaimana Tamar menipunya dengan berpura-pura menjadi pelacur dalam upayanya  mendapatkan keturunan. Tampaknya ini sesuatu siasat yang "not proper, tidak elok," bahkan merupakan tindakan "perzinahan." Tapi Ironisnya Allah memilih jabang bayi dari tindakan mereka (yaitu Peres) untuk menurunkan garis Mesias.

Dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah bahwa keselamatan yang diberikan Tuhan lewat kehadiran Yesus Kristus (melalui orang-orang berdosa) merupakan anugerah bagi kita semua. Terbukti keselamatan tidak saja diperuntukan kepada orang-orang Israel tetapi kepada seluruh umat manusia. Silsilah Tuhan Yesus dalam Injil Matius pasal 1 adalah ibarat miniatur dari Kitab Kehidupan.

Walaupun garis keturunan Mesias adalah orang-orang penipu dan amoral, namun karena mereka bertobat maka mereka semua dipakai oleh Tuhan sebagai jalan keselamatan melalui kelahirannya sang Juru Selamat yaitu Tuhan Yesus. Misalnya Yakub yang semula Penipu telah diubah menjadi Israel yang artinya Pemenang atau Pendekar Allah.  Yehuda yang semula selain penipu, pezinah dan kejam (membakar manusia), telah diubah menjadi pahlawan dan bertanggungjawab atas saudara-saudara serta bapaknya. Daud yang semula penipu dan pezinah juga telah diubah menjadi Kekasih Tuhan.

Jadi jelas seburuk apapun juga kita, Allah sanggup merubah kita menjadi alat yang berguna untuk kemuliaan Tuhan. Keburukan yang dilakukan oleh Yakub, Yehuda, dan Daud oleh Allah dapat dijadikan sebagai jalan keselamatan.

Dari kisah ini kita bisa mengambil hikmah bahwa keselamatan yang diberikan Tuhan lewat kehadiran Yesus Kristus (melalui orang-orang berdosa) merupakan anugerah bagi kita semua. Terbukti keselamatan tidak saja diperuntukan kepada orang-orang Israel tetapi kepada seluruh umat manusia. Silsilah Tuhan Yesus dalam Injil Matius pasal 1 adalah ibarat miniatur dari Kitab Kehidupan, adakah nama kita akan tercatat karena sikap hati dan kehidupan kita yang begitu mengingini-Nya? Atau tidak tercatat karena kita begitu mengabaikan-Nya? Menjadi keturunan Abraham tidak menjamin Esau memperoleh apa yang dijanjikan-Nya. Begitu pula menjadi seorang Kristen tidak menjamin kita memperoleh keselamatan yang dijanjikan-Nya.

Alkitab Bukan Buku Moral

Jadi jelas sekali bahwa Alkitab itu bukan buku moral. Alkitab adalah buku Injil. Kalau Alkitab adalah buku Injil, itu berarti isinya bukanlah contoh-contoh moral melainkan catatan anugerah-anugerah Allah yang masuk ke dalam hidup orang-orang yang tidak patut, yang tidak mencari Tuhan, yang seringkali ngeyel, bahkan yang tidak bisa menghargai anugerah Tuhan meski sudah menerima. Jika kita melihat dan mengetahui ini dengan jelas, kita tidak akan keberatan dengan adanya cerita-cerita yang hancur dan tokoh-tokohnya yang seperti ini. Kita tidak akan geleng-geleng kepala melihat pahlawan iman kita seperti itu, karena pahlawannya memang bukan mereka.

Cerita Alkitab bukan terutama mengenai mereka. Cerita Alkitab bukan mengenai Abraham yang selalu sanggup untuk melakukan apa yang benar; tidak sama sekali. Memang ada juga cerita-cerita seperti itu juga; kalau kita mundur sedikit ke awal, kita melihat Abraham yang bisa melampaui keterbatasan budaya. Waktu itu budaya senioritas kental sekali, tapi terhadap Lot Abraham tidak melakukannya, sebaliknya Abraham mengatakan, silahkan Lot pilih apa yang kau pilih. Ini artinya apa yang dilakukan Abraham  sudah melampaui kebudayaan manusia, karena Abraham lebih mengutamakan Lot.

Sebagaimana manusia pada umumnya adakalanya kita di atas, dan adakalanya kita di bawah, hidupnya hancur; demikian juga Kejadian 15 baru saja membicarakan janji Tuhan yang luar biasa, tapi cerita berikutnya adalah Abraham jatuh, Abraham melakukan dosa, Abraham main hakim sendiri. Kalau kita menyadari Alkitab adalah buku Injil, Saudara tidak akan keberatan dengan itu semua, karena tahu bahwa Alkitab bukanlah buku mengenai manusia, tetapi buku mengenai yang Allah lakukan bagi manusia-manusia ini, tentang bagaimana Allah terus-menerus datang dan berbicara kepada orang-orang ini, melindungi mereka, menolong mereka, menyelamatkan mereka, lagi, lagi, dan lagi.

Mungkin kita mengatakan, "Ya, saya tahu Alkitab itu bukan terutama mengenai siapa kita dan apa yang kita harus lakukan, tetapi mengenai Allah dan apa yang Dia telah lakukan", tapi apakah kita menghidupinya? Justru inilah problemnya. Kita mungkin sudah datang ke Alkitab dengan konsep yang benar, bahwa ini buku mengenai wahyu Allah dan jangan cari contoh moral kehidupan manusianya, tetapi waktu kita datang ke gereja, cerita apa yang kita pikir ada di Gereja? Banyak orang Kristen yang tidak benar yang tidak bermoral.

Itulah manusia, (Hamba Tuhan manusia, Majelis manusia, Diaken manusia pendeta juga manusia) karena manusia sudah dipenuhi dan sudah digenggam oleh kuasa dosa, maka sudah dipastikan perbuatannya selalu mengandung dan bermakna dosa. Artinya janganlah kita memandang manusia, karena jika kita memandang manusia pasti kita akan kecewa. Pandanglah Allah yang penuh kasih dan anugerah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun