Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa pertanyaan ini rada konyol, tetapi bagaimanapun juga pertanyaan ini harus kita jawab, karena dengan jawaban ini kita akan bisa menyingkapkan kehebatan, keperkasaan dan kebesaran nama Tuhan. Tidak saya bayangkan bagaimana jika hal ini terjadi, pasti akan muncul berbagai pertanyaan. Misalnya bagaimana hubungan Allah dengan manusia? Â apakah jumlah manusia di bumi ini hanya dihuni oleh 2 orang yaitu Adam dan Hawa? Berapa umur manusia? Apakah manusia bisa merasakah rasa senang sedih, suka dan gembira? Apakah manusia mempunyai rasa lapar, haus dan dahaga? Masih banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya yang harus kita jawab,
Â
Namun sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut terlebih dahulu kita akan jabarkan perbuatan-perbuatan Allah sebelum manusia jatuh dalam dosa, Seperti diketahui sebelum Allah menciptakan manusia Allah telah menyediakan seluruh kebutuhan manusia dengan baik, bahkan melalui tanganNya Allah menciptakan manusia sempurna segambar dengan rupa Allah. Artinya ciptaan Allah tidak ada yang bercacatcela. Namun disaat yang sama saat manusia jatuh dalam dosa, maka saat itu terjadi perubahan besar terhadap manusia. Perubahan bukan terjadi pada fisik manusia, tetapi juga pada pola pikir manusia, dimana manusia akan mengalami kematian  (dibatasi oleh umur) dan manusia harus berpikir serta  mengeluarkan keringat untuk mencari makan. Disamping itu manusia juga harus berpikir untuk mengatasi sakit penyakit.
Â
Itulah akibat Adam jatuh dalam dosa. Kembali pada pertanyaan semula, bagaimana jika Adam tidak berbuat dosa. Tentunya jauh berbeda bahkan tidak akan sama karena kehidupan manusia berdosa pasti berbeda dan tidak sama dengan kehidupan manusia suci (tidak berdosa). Berikut ini kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika Adam tidak berbuat dosa.
Â
Hubungan Allah dengan Manusia
Semenjak manusia jatuh dalam dosa, maka hubungan Alaah dengan manusia terputus. Hal ini bisa dilihat Ketika Allah mengusir manusia dari taman Eden. Sejak Adam berbuat dosa, maka gambar Allah yang ada diri manusia sudah rusak, itu juga merupakan bukti bahwa hubungan manusia dengan Allah terputus. Karena tidak mungkin Allah kudus dan suci keberadaannya Bersatu atau berhubungan dengan kejahatan atau tidak mungkin  terang bercampur dengan gelap.
Â
Untuk manusia bisa berhubungan dengan Allah harus melalui korban bakaran atau harus melalui pertumpahan darah. Pertumpahan darah terjadi Ketika manusia jatuh dalam dosa, dikorbankan domba, sehingga kulit domba tersebut dapat menutupi tubuh manusia.Â
Â