Mohon tunggu...
Harris Usman Amin
Harris Usman Amin Mohon Tunggu... Lainnya - I am just an ordinary person

Menulis menyampaikan ide dan gagasan dan semoga bisa memberikan manfaat bagi negara dan bangsa. Amin....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemimpin dan Media Sosial dalam Perspektif Kepemimpinan Profetik

26 September 2022   14:00 Diperbarui: 26 September 2022   14:01 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jika kita melihat apa yang dicontohkan nabi dalam hadist, kita diminta untuk menghindari sifat riya' atau membanggakan sesuatu yang telah kita perbuat karena hal tersebut dapat membuat kita menjadi sombong. 

Dalam hal membagikan kegiatan sosial seperti yang sering dilakukan oleh pemimpin di medsos, hal tersebut bisa saja dilakukan dengan tujuan membanggakan diri atau agar citra positif melekat pada diri pemimpin tersebut, atau bisa juga pemimpin tersebut merasa berkewajiban untuk memberikan contoh yang baik agar bisa diikuti oleh para pengikutnya. Jika hal terakhir menjadi alasannya maka pemimpin tersebut sudah melakukan dakwah untuk melakukan kebaikan dimana hal ini justru yang dianjurkan oleh nabi.

Dalam kepemimpinan profetik ada misi profetik yang ingin dicapai yaitu mewujudkan humanisasi, liberasi dan transendensi. Melalui medsos misi humanisasi bisa dicapai ketika unggahan di medsos tersebut dapat memberikan penghargaan atau penghormatan kepada pihak lain serta tidak menjatuhkan atau menyinggung suatu kelompok atau orang lain. 

Contoh unggahan semacam ini yaitu unggahan memberikan apresiasi terhadap suatu kegiatan atau bisa juga bentuk dukungan terhadap program dari pihak lain. Kritik juga harus disampaikan dengan baik dengan rasa kemanusiaan dengan niat menjadikan sesuatu lebih baik.

Misi liberasi dapat dicapai melalui medsos ketika pemimpin dapat mengunggah sebuah seruan atau program-program yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti memberikan informasi peluang bekerja, memberikan bantuan pendidikan, perbaikan infrastruktur ataupun bantuan lainnya yang bisa dirasakan oleh masyarakat. 

Sedangkan misi transendensi dapat terwujud ketika pemimpin melalui medsos dapat mengajak masyarakat/pengikutnya untuk melaksanakan perintah-perintah agama atau mendekatkan diri dengan tuhan. Yang membedakan Kepemimpinan profetik berbeda dengan kepemimpinan lainnya adalah adanya nilai-nilai atau values yang berhubungan dengan ketuhanan dimana nilai-nilai ini dapat kita temukan dalam agama.

Dari paparan diatas, maka dapat disimpulkan penggunaan medsos oleh seorang pemimpin yang sesuai dengan model kepemimpinan profetik adalah penggunaan medsos yang dilandasi niat untuk mengajak atau memberikan contoh berbuat kebaikan dengan misi untuk mewujudkan humanisasi, liberasi dan transendensi. 

Jika penggunaan medsos tidak memberikan manfaat baik kepada masyarakat namun hanya untuk kepentingan politis dan pribadi maka penggunaan medsos tersebut belum sesuai dengan kepemimpinan profetik. Semoga para pemimpin/calon pemimpin di negeri ini dapat menerapkan model kepemimpinan profetik dalam bermedia sosial, dan memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Amin...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun