Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belatung di MBG OKI: Evaluasi Program Gizi Gratis Sekolah

24 September 2025   08:32 Diperbarui: 24 September 2025   08:32 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Transparansi dan Akuntabilitas

Publik membutuhkan jaminan bahwa program ini tidak hanya berjalan secara administratif, tetapi juga benar-benar diawasi ketat. Mekanisme audit dan pelibatan masyarakat bisa menjadi solusi.

Dampak Sosial dan Psikologis

Bagi anak-anak, pengalaman negatif dengan makanan sekolah dapat menimbulkan trauma jangka panjang. Rasa jijik dan takut bisa membuat mereka enggan mengonsumsi makanan bergizi, meskipun program bertujuan baik. Lebih jauh, orang tua pun bisa kehilangan kepercayaan terhadap program pemerintah, sehingga menciptakan resistensi di masyarakat.

Perlu Evaluasi Menyeluruh

Kasus di OKI seharusnya menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap MBG. Pemerintah daerah, sekolah, dan penyedia jasa harus bekerja sama memastikan standar kebersihan dan gizi benar-benar dijalankan. Alternatif lain yang mulai mencuat adalah pengalihan program ke bentuk bantuan tunai, agar orang tua bisa mengelola kebutuhan gizi anak secara langsung.

Program MBG pada dasarnya memiliki niat mulia, namun implementasi yang lemah dapat merusak tujuan awal. Kasus belatung di SDN 8 Kayuagung harus menjadi alarm keras bagi semua pihak terkait. Tanpa pengawasan yang ketat, program bergizi gratis bisa berubah menjadi "program trauma gratis" bagi siswa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun