3. Transparansi dan Akuntabilitas
Publik membutuhkan jaminan bahwa program ini tidak hanya berjalan secara administratif, tetapi juga benar-benar diawasi ketat. Mekanisme audit dan pelibatan masyarakat bisa menjadi solusi.
Dampak Sosial dan Psikologis
Bagi anak-anak, pengalaman negatif dengan makanan sekolah dapat menimbulkan trauma jangka panjang. Rasa jijik dan takut bisa membuat mereka enggan mengonsumsi makanan bergizi, meskipun program bertujuan baik. Lebih jauh, orang tua pun bisa kehilangan kepercayaan terhadap program pemerintah, sehingga menciptakan resistensi di masyarakat.
Perlu Evaluasi Menyeluruh
Kasus di OKI seharusnya menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap MBG. Pemerintah daerah, sekolah, dan penyedia jasa harus bekerja sama memastikan standar kebersihan dan gizi benar-benar dijalankan. Alternatif lain yang mulai mencuat adalah pengalihan program ke bentuk bantuan tunai, agar orang tua bisa mengelola kebutuhan gizi anak secara langsung.
Program MBG pada dasarnya memiliki niat mulia, namun implementasi yang lemah dapat merusak tujuan awal. Kasus belatung di SDN 8 Kayuagung harus menjadi alarm keras bagi semua pihak terkait. Tanpa pengawasan yang ketat, program bergizi gratis bisa berubah menjadi "program trauma gratis" bagi siswa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI