Meskipun masih banyak pekerjaan rumah, terutama terkait dengan peningkatan sertifikasi berkelanjutan bagi petani swadaya yang baru menyentuh angka 5,3 persen, pemerintah menegaskan bahwa aspek keberlanjutan tetap menjadi prioritas dalam setiap langkah ekspor.
Dari sisi regulasi, proses ratifikasi IEU-CEPA yang dijadwalkan selesai pada akhir 2026 menjadi kunci utama implementasi penuh dari kesepakatan ini.Â
Kedatangan Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Maro efovi, ke Jakarta dalam waktu dekat menunjukkan komitmen bersama dalam memperkuat hubungan dagang dua kawasan.
Kesepakatan ini bukan hanya soal angka ekspor dan penghapusan bea masuk, tetapi juga mencerminkan arah baru hubungan ekonomi Indonesia dengan dunia internasional.Â
Perdagangan bukan lagi sekadar urusan pasar, tetapi juga tentang reputasi, diplomasi, dan keberlanjutan.
"Jika sawit adalah emas hijau, maka kebijakan ini adalah palu godam yang membuka peti harta karun."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI