Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Money

Ekspor CPO Tanpa Bea Masuk ke Uni Eropa, Peluang Emas bagi Indonesia

2 Agustus 2025   08:31 Diperbarui: 2 Agustus 2025   08:31 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja membawa buah sawit di perkebunan sawit Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/1/2024). . . . (KOMPAS/HERU SRI KUMORO. )

"Dalam perdagangan global, yang kuat bukan hanya yang punya banyak, tapi yang bisa membuka banyak pintu."

Indonesia kembali mencetak tonggak penting dalam perdagangan internasional dengan tercapainya kesepakatan ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) ke Uni Eropa sebesar 1 juta ton per tahun tanpa bea masuk. 

Langkah strategis ini menjadi bagian dari proses finalisasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA), yang ditargetkan rampung sepenuhnya pada akhir tahun 2026.

Disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kebijakan bebas tarif tersebut hanya berlaku untuk produk CPO, sedangkan minyak inti sawit atau palm kernel oil (PKO) akan mengikuti kuota ekspor tahun sebelumnya. 

Biodiesel, meski berasal dari sawit juga, belum masuk dalam pembahasan karena seluruh produksi saat ini masih difokuskan untuk konsumsi domestik.

Langkah ini disambut positif oleh berbagai pihak, mengingat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen sawit terbesar dunia. 

Dengan tarif 0 persen, produk CPO Indonesia kini memiliki daya saing yang lebih tinggi di pasar Eropa. 

Ini diharapkan bukan hanya mendongkrak volume ekspor, tetapi juga memberikan efek berantai pada sektor industri hilir dan peningkatan kesejahteraan petani sawit nasional.

Tidak hanya itu, kesepakatan ini juga menjadi sinyal positif bahwa diplomasi ekonomi Indonesia semakin diperhitungkan di panggung internasional. 

Keberhasilan negosiasi ini juga membuktikan bahwa sektor komoditas strategis seperti sawit mampu menjadi jembatan antara kebutuhan domestik dan kepentingan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun