Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Love

PDKT Antigagal? Bisa! Tapi Nggak Harus Selalu Jadi Jadian, kan?

25 Juli 2025   07:51 Diperbarui: 25 Juli 2025   07:28 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagi Cerita PDKT yang Antigagal, Dong! (Kompasiana.com)

Pelajaran: PDKT yang jujur kadang menyelamatkan kita dari hubungan yang menggantung terlalu lama.

3. Dari DM Jadi Doa Restu

Ini kisah Tiwi, yang memulai PDKT lewat DM Instagram. Awalnya cuma balas story tentang kopi, lalu nyambung ke hobi dan film favorit. Cowoknya pun merespons dengan baik---slow but sure.

Setelah 6 bulan intens, si cowok mengajak ketemuan. Tapi bukan untuk pacaran.

"Aku lagi proses taaruf sama orang yang sudah dijodohkan keluargaku."

Kaget? Pasti. Tapi Tiwi tidak marah.

"Dia nggak pernah PHP. Saya juga nggak pernah maksa. Ini bukan gagal, hanya bukan jodoh saya."

Yang menarik, sekarang Tiwi dan dia saling mendoakan. Nggak jadi pasangan, tapi jadi orang yang pernah saling menemani masa sunyi.

Pelajaran: PDKT bisa jadi fase healing dua arah---asal nggak ada dusta sejak awal.

Kenapa PDKT Gagal Menurut Banyak Orang?

1. Terlalu cepat berharap tanpa komunikasi.

Kadang kita sendiri yang menulis novel di kepala padahal lawan mainnya cuma kirim emot senyum.

2. Terlalu lama berada di "zona abu-abu".

Gak nembak, gak ngomong, tapi posesif. Nah lho.

3. Main kode-kodean.

"Kalau dia bales chat dalam 2 menit berarti suka, ya?"

Bukan. Bisa jadi dia cuma lagi pegang HP.

4. Gengsi buat tanya kejelasan.

Banyak orang lebih takut kehilangan harapan daripada menerima kenyataan.

Apa yang Bikin PDKT Jadi Antigagal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun