Lebih dari sekadar mengecam pelaku, kita perlu menatap cermin: mengapa praktik seperti ini terus terjadi?Â
Tekanan ekonomi, lemahnya akses terhadap layanan kesehatan dan perlindungan sosial, hingga minimnya edukasi reproduksi---semua menjadi akar yang menyuburkan kejahatan ini.
Negara tidak boleh hanya hadir saat penindakan.Â
Ia harus hadir lebih awal---mencegah, melindungi, dan merangkul para ibu yang mungkin tak berdaya dalam mengambil keputusan yang keliru karena kondisi hidup yang menghimpit.Â
Mengapa tidak memperkuat sistem adopsi legal yang transparan dan berempati?Â
Mengapa tidak memperluas jangkauan layanan sosial ke desa-desa dan daerah urban miskin tempat sindikat ini berkembang?
Perdagangan bayi adalah lonceng peringatan. Ini bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga moral.Â
Ketika negara gagal menjaga kehidupan dari sejak dalam kandungan, maka kita semua patut bertanya: bangsa macam apa yang sedang kita bangun?
Palembang, 20 Juli 2025
Ditulis Oleh: Harmoko, Penulis Penuh TanyaÂ
"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."