Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Keringat dan Napas Saat Olahraga: Ternyata Bawa Banyak Bahan Kimia!

13 Juli 2025   21:00 Diperbarui: 13 Juli 2025   21:00 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS/PRIYOMBODO 

Di ruang tertutup seperti gym, studio yoga, atau ruang kelas olahraga, sirkulasi udara jadi krusial. VOCs yang dilepaskan dalam jumlah banyak bisa memengaruhi kualitas udara, apalagi jika ruangannya tidak memiliki ventilasi baik. Dalam konteks ekstrem, kualitas udara ini bisa memicu gangguan pernapasan bagi mereka yang sensitif.

Namun jangan khawatir dulu. Peneliti juga menegaskan bahwa jumlah VOCs yang dilepaskan tidak sampai membahayakan, terutama jika ventilasi ruangan cukup baik. Ini lebih ke soal kesadaran lingkungan mikro dan bagaimana desain ruang olahraga ke depan bisa lebih memikirkan sirkulasi udara.

Olahraga = Detox Fisik dan Emisi?

Mungkin setelah membaca ini, kamu jadi bertanya: "Lho, berarti olahraga itu semacam proses detoksifikasi lewat emisi ya?"

Secara sederhana, iya. Tubuh kita membuang zat-zat tertentu sebagai hasil dari pembakaran energi, metabolisme, dan proses homeostasis. Jadi, olahraga bukan cuma bikin kita lebih fit, tapi juga membantu tubuh membuang "sampah metabolik" yang tidak dibutuhkan.

Namun, tentu saja ini bukan berarti tubuh jadi polutan berjalan. Kita semua mengeluarkan zat kimia---baik saat bergerak maupun diam. Yang membedakan adalah intensitas dan jenis zatnya.

Sisi Lain yang Menarik

Ada sisi positif dari temuan ini: tubuh kita ternyata sangat aktif dan kompleks. Bahkan saat kita merasa "cuma" olahraga ringan, tubuh bekerja seperti laboratorium mini---mengatur suhu, mengalirkan darah, memproduksi hormon, dan mengeluarkan zat-zat tak dibutuhkan. Semua ini terjadi tanpa kita sadari.

Lebih lanjut, penelitian ini membuka pintu bagi pengembangan alat sensor lingkungan berbasis tubuh manusia. Bayangkan, ke depan bisa saja gym dilengkapi sensor VOC yang secara otomatis menyesuaikan ventilasi ruangan sesuai jumlah dan intensitas olahraga pengunjung.

Jadi, Haruskah Kita Takut Berkeringat?

Tentu tidak. Keringat dan napas yang terengah adalah bukti bahwa tubuh kita sedang bekerja maksimal. Justru ini menunjukkan tubuh sedang berfungsi dengan baik. Yang perlu diperhatikan adalah ruang dan kondisi di sekitar kita---ventilasi, sirkulasi udara, dan kebersihan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun