Oleh: Harmoko | Selasa, 8 Juli 2025
Kompasiana.com - Hari pertama sekolah selalu menyimpan kenangan yang tak tergantikan. Sejak langkah pertama melewati gerbang sekolah, segala sesuatu terasa berbeda: udara pagi yang masih segar, deretan seragam baru, hingga aroma khas buku-buku yang belum disentuh. Ada semacam simfoni keinderaan yang hanya muncul di hari ini --- semangat yang bercampur tegang, keceriaan yang berselimut gugup.
Wajah-wajah di sekitar sebagian besar masih asing, namun bukan berarti tak bersahabat. Ada senyum malu-malu, ada tatap-tatap penasaran, dan tentu saja, suara-suara rendah yang perlahan membentuk percakapan. Meski jantung berdetak lebih cepat dari biasanya --- membayangkan guru baru, pelajaran yang mungkin sulit, dan tempat duduk yang entah di mana --- tetap saja, ada kegembiraan yang perlahan menyembul di antara kecemasan.
Liburan yang baru saja lewat masih meninggalkan jejak dalam ingatan. Cerita tentang perjalanan, bermain, atau hanya bersantai di rumah, siap menjadi bahan obrolan hangat di jam istirahat. Tetapi lebih dari itu, hari pertama sekolah menyiratkan satu hal penting: bahwa sebuah perjalanan baru akan dimulai.
Sekolah: Lebih dari Sekadar Bangku dan Papan Tulis
Sekolah sering kali dilihat sebagai tempat belajar --- dan memang betul. Namun lebih dari itu, sekolah adalah ekosistem pertumbuhan. Di sanalah setiap anak diberi kesempatan untuk menemukan siapa dirinya sebenarnya. Lewat pelajaran, ya. Tapi juga lewat interaksi sosial, dinamika kelompok, bahkan konflik kecil yang justru menjadi bagian dari proses pembelajaran hidup.
Kelas adalah panggung bagi setiap siswa untuk menampilkan bakatnya, baik itu lewat jawaban yang benar, presentasi yang memukau, ataupun keberanian untuk bertanya. Sementara itu, halaman sekolah menjadi arena yang lebih luas: tempat bermain, tempat bertanding, tempat menyusun strategi dan belajar bekerja sama.
Di balik setiap tugas yang menumpuk, ada pelajaran tentang tanggung jawab. Di balik setiap ulangan, ada tantangan untuk terus belajar dan bertumbuh. Dan di balik setiap permainan di sela waktu, ada jalinan persahabatan yang perlahan tapi pasti menguatkan jati diri.
Gugup adalah Bagian dari Proses
Tak perlu malu merasa gugup di hari pertama sekolah. Justru, rasa itu menjadi pengingat bahwa kita sedang berada di awal sesuatu yang penting. Ketika kita tak tahu apa yang akan terjadi, di situlah keberanian diuji dan harapan mulai disematkan.