Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dokumen Lamaran Kerja: Cermin Profesionalisme dan Tiket ke Wawancara

24 Juni 2025   08:18 Diperbarui: 24 Juni 2025   08:18 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto kompasiana.com

Lebih baik lagi, minta bantuan orang lain untuk meninjau ulang.

Lanjut ke surat lamaran, yang sering diperlakukan seperti anak tiri. Padahal, surat ini adalah kesempatan untuk berbicara langsung kepada perekrut, menjelaskan mengapa kamu adalah potongan puzzle yang hilang dari tim mereka. 

Surat lamaran yang baik bukan sekadar pengulangan isi CV, melainkan narasi personal yang menghubungkan keahlianmu dengan kebutuhan perusahaan. 

Gunakan bahasa yang lugas dan profesional---dan ya, tunjukkan antusiasme yang tulus, bukan sekadar copy-paste dari Google.

Jika kamu melamar di bidang kreatif seperti desain, penulisan, atau IT, jangan lupakan portofolio. 

Ini senjata rahasia yang menunjukkan bukti nyata dari kemampuanmu. Pilih karya-karya terbaik, tata dengan rapi, dan sesuaikan dengan posisi yang dilamar. 

Portofolio yang dikurasi dengan baik bisa jadi faktor penentu dalam seleksi akhir.

Kesimpulannya? Jangan anggap enteng urusan dokumen. Sebuah CV yang rapi dan surat lamaran yang menyentuh bisa membuat perbedaan antara "kami akan menghubungi Anda" dan "terima kasih atas partisipasi Anda". 

Investasi waktu dan ketelitian di awal bisa jadi penentu besar bagi masa depan kariermu. 

Karena dalam dunia kerja, kesan pertama tidak datang dari jabat tangan---tapi dari file PDF yang kamu kirimkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun