Tanpa biaya penyimpanan fisik.
Bisa diakses lewat aplikasi terpercaya kayak Tokopedia Emas, Pluang, atau e-mas Pegadaian.
Tapi waspada juga ya, gengs:
Risiko keamanan tergantung platform. Kalau aplikasinya tutup tiba-tiba? Kena mental.
Harus paham fee transaksi. Kadang fee-nya muncul kayak iklan pop-up: tiba-tiba dan nyebelin.
Nggak bisa disentuh. Kalau kamu tipe yang nggak tenang kalau investasi nggak bisa dipeluk, ini bukan untukmu.
Mas Digital itu seperti gebetan daring: komunikatif, fleksibel, tapi kamu harus percaya penuh sama sistem. Kalau nggak, bisa-bisa kamu ditikung sama downtime server.
Episode 4: Investasi atau Percintaan?
Oke, mari serius sedikit. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, ketidakpastian ekonomi membuat minat masyarakat terhadap instrumen safe haven meningkat, dan emas jadi pilihan utama. Tapi, 42% generasi milenial dan Gen Z lebih memilih emas digital karena modal kecil dan fleksibel.
Artinya, pola pikir sudah bergeser. Zaman dulu, investasi emas itu ya beli perhiasan emak-emak dan disimpan di kaleng biskuit. Sekarang? Cukup tap layar, dan emas digital masuk ke akunmu. Tapi apakah semudah itu?
Jawabannya: tidak juga.