Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hari Wisuda UIN Palembang: Tangis, Tawa, dan Toga

21 Juni 2025   07:42 Diperbarui: 21 Juni 2025   07:42 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ucapan dari Walikota Palembang (Dokumentasi pribadi)

Hari yang Ditunggu, Akhir yang Ditandai Toga

Bagi sebagian orang, wisuda hanyalah seremoni formal. Tapi bagi mereka---para mahasiswa yang bertahun-tahun berjibaku dengan skripsi, dosen killer, dan jadwal kuliah yang acak-acakan---hari wisuda adalah klimaks dari drama panjang bernama "perjuangan akademik."

Hari ini, aula utama UIN Raden Fatah Palembang bakalan jadi panggung besar. Bukan buat konser, tapi buat selebrasi paling emosional: wisuda! Tiba-tiba semua mahasiswa berubah jadi raja dan ratu sehari, lengkap dengan jubah toga yang entah kenapa terasa lebih berat dari jaket biasa---mungkin karena penuh makna.

Dari Kos-Kosan ke Panggung Wisuda

Perjalanan menuju hari itu bukan cuma soal nilai dan IPK. Ada cerita begadang di warung kopi, perjuangan bangun subuh biar nggak telat kelas jam tujuh, sampai drama printer rusak pas mau ngeprint skripsi. Siapa sangka, semuanya akhirnya membawa mereka ke titik ini.

Banyak di antara mereka yang memulai kuliah dengan penuh semangat, lalu sempat down di tengah jalan. Ada yang skripsinya ditolak berkali-kali. Ada juga yang harus sambil kerja demi bisa bayar UKT. Tapi semua luka itu seolah sembuh ketika nama mereka dipanggil satu per satu di atas panggung.

Tangis Ibu, Senyum Ayah

Salah satu pemandangan paling menyentuh adalah saat para orang tua ikut hadir. Ada ibu yang tak bisa menahan air mata saat melihat anaknya mengenakan toga. Ada ayah yang diam-diam tersenyum bangga, meski ekspresinya tetap datar---seperti biasa.

Momen ini bukan cuma tentang mereka sebagai wisudawan, tapi juga tentang mereka yang selalu mendukung dalam diam. Yang setiap pagi berdoa agar anaknya lulus tepat waktu, yang rela tidak beli baju baru demi bayar SPP anaknya.

Teman Seperjuangan, Teman Selamanya

Kalau ditanya apa yang paling dirindukan dari masa kuliah, sebagian besar pasti menjawab: teman-teman. Ya, teman-teman yang pernah bareng-bareng nangis karena tugas makalah, tertawa di kantin sambil bahas dosen favorit (atau dosen menyebalkan), hingga saling bantu saat sidang akhir.

Hari wisuda jadi momen untuk mengabadikan semua itu. Kamera beraksi, senyum mengembang, dan momen-momen kecil jadi kenangan besar. Kita tahu, setelah ini semua akan berubah. Tapi setidaknya, hari ini mereka rayakan bersama---untuk terakhir kalinya sebagai mahasiswa.

Setelah Toga, Lalu Apa?

Euforia wisuda sering kali menutupi pertanyaan besar yang menunggu di luar aula: lalu, hidup ini mau dibawa ke mana?

Sebagian sudah punya rencana matang. Ada yang lanjut S2, ada yang langsung kerja, ada juga yang mulai usaha kecil-kecilan. Tapi banyak juga yang masih bingung. Dan itu wajar. Karena hidup setelah kuliah adalah perjalanan baru yang tak kalah menantang.

Wisuda bukan garis akhir. Justru ini adalah titik start baru. Dunia kerja, dunia nyata, dan dunia penuh pilihan akan mulai terbuka. Tapi semoga, semangat yang membawa mereka sampai titik ini juga bisa jadi bekal menghadapi apa pun yang ada di depan.

Penutup: Terima Kasih, UIN Palembang

UIN Palembang bukan hanya kampus, tapi rumah kedua. Tempat mereka bertumbuh, belajar, salah, dan memperbaiki diri. Terima kasih atas semua kesempatan, tantangan, dan pelajaran---yang tak semuanya tertulis di silabus, tapi terasa dalam hidup.

Buat para dosen, staf, dan semua yang pernah hadir dalam perjalanan mereka: terima kasih. Kalian adalah bagian dari cerita besar ini.

Dan buat adik-adik wisudawan---selamat, kalian berhasil!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun