Banyak yang belum paham bagaimana sistem skor kredit bekerja.Â
Belum paham bahwa telat bayar Rp50.000 pun bisa tercatat dan memengaruhi reputasi kita di mata lembaga keuangan.
Edukasi tentang keuangan masih belum menjadi bagian dari budaya.Â
Padahal, seharusnya sejak SMA atau kuliah, kita sudah diajarkan tentang utang sehat, pengelolaan gaji, dan pentingnya punya dana darurat.
Bukan cuma diajarkan cara bikin CV atau proposal skripsi, tapi juga diajarkan cara bertahan di dunia nyata yang penuh godaan digital ini.
Saya tidak ingin menyalahkan siapa pun.Â
Tidak semua orang punya privilege untuk beli barang tanpa cicilan.Â
Tapi mungkin kita bisa mulai membedakan mana kebutuhan, mana keinginan, mana jebakan gaya hidup.
Mungkin kita bisa lebih jujur pada diri sendiri: apakah beli barang ini akan membuat kita benar-benar lebih bahagia, atau hanya akan membuat kita terjebak dalam lingkaran "utang kecil tapi banyak"?
Kadang, pencapaian terbesar dalam hidup bukanlah barang yang kita beli, tapi keinginan yang berhasil kita tunda.
Tulisan ini bukan ajakan untuk berhenti menggunakan PayLater.Â