Saya sadar, tekanan untuk tampil "keren" di media sosial makin besar.Â
Kita berlomba-lomba jadi estetik, fashionable, dan terlihat "berhasil." Akhirnya, barang-barang menjadi simbol status.Â
Dan PayLater jadi kendaraan cepat menuju pengakuan digital.
Kita hidup di era algoritma yang tahu kapan kita sedang bosan, sedih, atau lelah.Â
Dan di saat itu, muncullah iklan flash sale.Â
Promo cicilan 0%.Â
Penawaran khusus.Â
Semua dirancang agar kita tergoda.
Apakah kita benar-benar butuh barang itu?Â
Atau hanya ingin menambal rasa kurang percaya diri dengan tampilan luar?
Saya percaya, tidak semua orang tahu bahwa PayLater bisa berdampak buruk pada masa depan finansial.Â