Oleh: HarmokoÂ
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang sangat dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia.Â
Bagi umat Islam Indonesia, berhaji bukan hanya soal ibadah spiritual, melainkan juga perjalanan panjang yang sarat dengan harapan, pengorbanan finansial, dan perjuangan fisik.Â
Namun, pelaksanaan Haji 2025 justru membawa gelombang keluhan, kekecewaan, bahkan rasa frustrasi dari para jamaah.Â
Di tengah semangat transformasi, muncul kekacauan layanan yang membuat perjalanan suci ini terasa seperti 'ujian logistik tingkat dewa'.
Salah satu perubahan drastis dalam penyelenggaraan haji tahun ini adalah pemecahan mitra layanan dari satu syarikah menjadi delapan.Â
Sekilas, ini terlihat seperti langkah modernisasi: lebih banyak pilihan, lebih banyak spesialisasi.Â
Namun, kenyataan di lapangan berkata lain.Â
Pembagian delapan syarikah ini dilakukan tanpa koordinasi dan integrasi sistem informasi yang matang.Â
Akibatnya, dalam satu kloter saja, jamaah bisa ditangani oleh dua hingga tiga syarikah berbeda. Imbasnya? Hotel terpencar, logistik tersendat, dan tanggung jawab jadi abu-abu.