Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haji 2025: Antara Transformasi dan Kekacauan

15 Juni 2025   14:10 Diperbarui: 15 Juni 2025   14:10 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Harmoko 

Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang sangat dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. 

Bagi umat Islam Indonesia, berhaji bukan hanya soal ibadah spiritual, melainkan juga perjalanan panjang yang sarat dengan harapan, pengorbanan finansial, dan perjuangan fisik. 

Namun, pelaksanaan Haji 2025 justru membawa gelombang keluhan, kekecewaan, bahkan rasa frustrasi dari para jamaah. 

Di tengah semangat transformasi, muncul kekacauan layanan yang membuat perjalanan suci ini terasa seperti 'ujian logistik tingkat dewa'.

Salah satu perubahan drastis dalam penyelenggaraan haji tahun ini adalah pemecahan mitra layanan dari satu syarikah menjadi delapan. 

Sekilas, ini terlihat seperti langkah modernisasi: lebih banyak pilihan, lebih banyak spesialisasi. 

Namun, kenyataan di lapangan berkata lain. 

Pembagian delapan syarikah ini dilakukan tanpa koordinasi dan integrasi sistem informasi yang matang. 

Akibatnya, dalam satu kloter saja, jamaah bisa ditangani oleh dua hingga tiga syarikah berbeda. Imbasnya? Hotel terpencar, logistik tersendat, dan tanggung jawab jadi abu-abu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun