Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hangatnya Sup, Hangatnya Jiwa: Ketika Makanan Jadi Pelukan Tanpa Kata

14 Juni 2025   23:44 Diperbarui: 14 Juni 2025   23:44 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR ILUSTRASI (Dokumen Pribadi/Diolah dengan Sistem Generative AI)

Aku selalu percaya, keajaiban tidak selalu hadir dalam bentuk besar. 

Kadang, keajaiban datang dalam semangkuk sup hangat---dan kadang, datang bersama orang yang tak pernah kita sangka jadi penyelamat hidup.

Begitu juga yang dirasakan Kirana Ayuningtyas. 

Dalam titik terendah hidupnya setelah kecelakaan yang mengubah segalanya, ia nyaris menyerah. 

Tapi bukan psikolog, motivator, atau seminar jutaan rupiah yang membuatnya kembali berdiri. 

Melainkan Bi Nunung---asisten rumah tangga keluarganya---yang datang membawa semangkuk sup iga favoritnya.

"Rasanya seperti dipeluk tanpa kata-kata," kata Kirana. Dan aku paham betul rasanya.

Makanan Hangat, Efek Psikologis yang Nyata

Menurut psikolog Vera Itabiliana, makanan hangat punya kekuatan yang tak main-main. 

Ia menyebutnya sebagai comfort food---makanan yang memberi rasa aman dan kenangan manis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun